Menelusuri Sejarah Westminster Abbey, Lokasi Penobatan Raja Charles

ERA.id - Pada Sabtu (6/5/2023) upacara penobatan Raja Charles III akan digelar. Tempat yang menjadi lokasi penobatan adalah Westminster Abbey di London. Sejarah Westminster Abbey sebagai tempat penobatan para pemimpin Inggris telah terjadi sejak dahulu kala.

Direncanakan, Raja Charles III dan istri, Camilla, akan menaiki kereta kencana terbalut emas untuk berkeliling sejauh 1,3 mil (sekitar 2 km). Rute perjalanan tersebut dimulai dari Istana Buckingham, menyusuri The Mall, melewati Admiralty Arch dan Trafalgar Square, kemudian melewati Whitehall dan Parliament Street, dan tujuan akhir dari perjalanan tersebut adalah Westminster Abbey.

Sejarah Westminster Abbey

Westminster Abbey merupakan nama yang lebih umum dikenal oleh masyarakat. Nama lainnya adalah The Collegiate Church of St. Peter. Ini merupakan gereja berarsitektur gotik yang berada di Westminster, London, Inggris, sebelah barat Palace of Westminster.

Bagi Kerajaan Inggris, ini merupakan gereja yang punya peran penting dalam urusan politik, sosial, hingga budaya selama lebih dari 1.000 tahun. Westminster Abbey dijadikan tempat penobatan raja dan ratu Inggris, serta pemakaman mereka.

Westminster Abbey di London (pexels)

Pada 1066, gereja ini menjadi tempat penobatan William the Conqueror. Tak hanya itu, Westminster Abbey juga dijadikan tuan rumah bagi banyak pernikahan kerajaan sejak 1100.

Sejarah berdirinya gereja ini juga cukup panjang. Kisah berdirinya Westminster Abbey mulai saat Raja Edward (St. Edward the Confessor) mendirikan istana kerajaan di tepi Sungai Thames pada 1040. Dekat istana tersebut terdapat biara Benediktin kecil yang didirikan di bawah perlindungan Raja Edgar dan St. Dunstan. Gereja itu selesai dibangun pada Desember 1065.

Sayangnya, Raja Edward I sakit parah dan meninggal beberapa hari setelah upacara penahbisan, tepatnya pada 28 Desember 1065. Jenazah Edward I dimakamkan di depan Altar Tinggi.

Pertengahan abad ke-13, Raja Henry III membangun kembali gereja tersebut dengan arsitektur gotik—saat itu sedang populer. Pada masa tersebut, Westminster Abbey didesain agar tidak hanya menjadi tempat ibadah dan biara, melainkan juga jadi tempat penobatan dan penguburan para raja.

Gereja tersebut ditahbiskan pada 13 Oktober 1269. Sayangnya, raja Inggris meninggal sebelum bagian tengah dari bangunan tersebut selesai dikerjakan.

Pada bangunan yang dibangun Henry III, struktur lama peninggalan Edward the Confessor masih tersisa sedikit, yaitu berupa lengkungan bundar dan tiang penyangga besar di bagian bawah dan Ruang Pyx yang ada di serambi, dikutip Era.id dari laman Westminster Abbey. 

Dua abad berselang, menara barat selesai dibangun, tepatnya pada 1745. Desainernya adalah Nicholas Hawksmoor.

Gereja ini secara resmi memiliki nama The Collegiate Church of St. Peter atau Gereja Collegiate Saint Peter di Westminster. Awalnya, gereja ini menjadi bagian dari biara Katolik Benediktin yang dibubarkan pada 1539. Hingga 1550 gereja tersebut berfungsi sebagai katedral Keuskupan Westminster, kemudian menjadi katedral kedua Keuskupan London hingga 1556. Pada tahun tersebut, biara ini dikembalikan ke Benediktin oleh Mary I.

Pada 1559, Ratu Elizabeth I menjadikan The Collegiate Church of St. Peter sebagai gereja yang berkaitan langsung dengan penguasa. Satu tahun berselang, gereja itu mendapatkan status “Royal Peculiar”.