Sekuriti di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dipukuli sampai Hidungnya Patah karena Hal Sepele

ERA.id - PT Pelabuhan Indonesia Regional 3 menginginkan setiap perusuh di lingkungan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya diproses hukum.

Belum lama ini ada seorang anak berusia 19 tahun berinisial MAR ditahan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena memukuli sekuriti pelabuhan.

"Petugas sekuriti kami patah tulang hidungnya," kata Deputi Humas dan Umum Pelindo Regional 3, Rendy Fendy, Senin kemarin.

Insinden terjadi pada Jumat 5 Mei lalu, saat terjadi kemacetan arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Pelaku MAR bersama ayahnya Muhammad Fitrianto mengendarai minibus putih nomor polisi L 1241 AAF.

Demi menghindari kemacetan, mereka melawan arus di jalur satu arah, saat mengantar penumpang menuju ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Bapak dan anak itu tidak terima saat ditegur petugas sekuriti Pelindo yang mengingatkan bahwa aksinya melawan arus dapat membahayakan pengendara dan penumpang lainnya.

Usai menurunkan penumpang, bapak dan anak mendatangi petugas sekuriti. Mereka sempat adu mulut, hingga akhirnya MAR mematahkan tulang hidung sekuriti M Islahun Nuril Fauzi.

Rendy memastikan akan mengawal proses hukum perkara ini untuk menjadi contoh agar sikap arogansi serupa di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tidak terulang kembali.

"Kami sudah menyerahkan bukti-bukti. Di antaranya visum dari Rumah Sakit PHC Surabaya. Lalu bukti CCTV juga sudah kami serahkan ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya," ujarnya.

Menurutnya, kondisi korban yang mengalami patah tulang hidung sampai saat ini belum bisa masuk kerja. "Korban masih mengalami pusing, trauma, dan besok dijadwalkan menjalani operasi untuk memperbaiki tulang hidung," ucapnya.

Diperoleh informasi, pelaku MAR bersama ayahnya sempat mengaku punya keluarga dari pegawai Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sebelum memukuli sekuriti Pelindo.

Ibu MAR disebut bekerja sebagai staf Tata Usaha Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain itu, kakeknya juga pensiunan ASN Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Namun pihak Otorotias Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membantahnya.

"Belum ada konfirmasinya sampai saat ini. Di Kantor Otoritas belum ada yang mengaku bahwa pelaku saudaranya siapa. Belum ada yang mengonfirmasi," kata Kepala Humas Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Adies Frianto.

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membenarkan sedang menangani perkara yang dilaporkan Pelindo Regional 3. Hanya saja Kapolres AKBP Herlina dan Kasat Reskrim AKP Arief Ryzki Wicaksana belum bersedia membeberkan hasil penyelidikan lebih lanjut.