Viral Pria Bersimbah Darah Ditembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolrestabes Makassar

ERA.id - Tengah viral di media sosial, pria di Kota Makassar, Sulawesi Selatan berlumuran darah jadi tontotan warga sekitar. Dalam beberapa cuplikan rekaman video yang beredar, wanita yang ada di balik video menyebut, bahwa adik laki-lakinya itu ditembak oleh oknum aparat kepolisian. Wanita itu bahkan memaki pria yang diduga sebagai anggota polisi usai menembak. 

“Mauki tangkap kalau ada salahnya adikku, kita ambil saja, janganki sampai tembak begini kasihan. Tembus di dadanya kasihan adikku, kau kasih begitu. We saya tuntutko, adikku mau sekali kasihan ke rumah sakit. Pak angkatki, selamatkan adikku, kutuntut ko kalau ada apa-apanya,” kata wanita di balik rekaman video yang beredar. 

Pria dalam video itu terkapar di dalam halaman suatu rumah. Warga sekitar juga berbondong-bondong menyaksikan insiden itu. Beberapa di antara mereka juga ikut bereaksi untuk menolong pria yang sudah bersimbah darah. Mereka mengangkat pria itu hingga ke pinggir jalan untuk di bawa ke rumah sakit. 

“Eh bukan binatang. Kasus apa sampai kau kasih begitu saya punya adik. Anjing, aparat bodoh, binatang. We minta tolong. Saya viralkan kau. Ada apa-apanya saya punya adik saya tuntut kau. Dia tembak dadanya, aparat bodoh,” lanjut wanita histeris sambil menunjuk-nunjuk pria berambut gondrong mengenakan helm dalam video berdurasi 2 menit 9 detik. 

Insiden penembakan itu sudah dibenarkan Kepala Polrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib. “Kemarin memang ada penangkapan yang dilakukan oleh (petugas) Polsek Panakkukang, kemudian menangkap salah satu orang yang kita duga sebagai pelaku daripada curas (pencurian dan kekerasan),” kata Ngajib kepada jurnalis, Rabu (10/5/2023). 

Peristiwa itu disebut terjadi di sekitar Jalan Adiyaksa, Kecamatan Panakkukang, Makassar, pada Sabtu (6/5/2023). Pria yang ditembak diketahui berinisial JP. Ngajib menyebut, yang bersangkutan punya catatan tindak pidana. “Dari hasil penangkapan itu ada enam laporan polisi. Dan termasuk yang bersangkutan adalah residivis,” terang Ngajib. 

Ngajib menjelaskan, saat ditangkap, pria tersebut melawan petugas menggunakan senjata tajam jenis badik. Tindakan itu dianggap membahayakan anggotanya. “Mengancam jiwa masyarakat maupun anggota. Sehingga dilakukanlah tindakan tegas dan terukur (tembak),” imbuh mantan Kepala Polrestabes Palembang ini. 

Soal pihak keluarga pria yang menyebut, bahwa anggota polisi menembak seenaknya, Ngajib menyebut tindakan itu sudah sesuai dengan prosedur penanganan yang berlaku. Pria yang tertembak terluka di dada. “Anggota sendiri tidak melakukan suatu yang melanggar karena sudah sesuai (prosedur). Sudah kita lakukan perawatan dan pengobatan terhadap yang bersangkutan,” jelas Ngajib.