Mengenal Profil Habib Bahar bin Smith, Tokoh Agama Berdarah Arab dan Buton
ERA.id - Profil Habib Bahar bin Smith menjadi perhatian masyarakat. Dia dikabarkan ditembak oleh orang tak dikenal di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan keterangan yang didapat, Bahar bin Smith ditembak saat mencoba mobil yang diperbaiki oleh muridnya.
"Dari keterangan yang bersangkutan sedang mencoba mobil yang telah diperbaiki oleh muridnya," terang Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo, Senin (15/5/2023).
Dijelaskan bahwa dalam perjalanan di sekitar Pusdiklat Dishub, Bahar bin Smith turun dari mobil sebab mobil tersebut mengalami masalah teknik. Kemudian, dia mengalami luka.
"Dan di tengah jalan karena ada kendala teknis yang bersangkutan turun untuk memeriksa. Saat membuka kap mobil, korban mengalami luka," lanjutnya.
Profil Habib Bahar bin Smith
Bahar bin Smith merupakan pria kelahiran Manado, 23 Juli 1985. Dia memiliki keluarga dari Arab Hadhrami golongan Alawiyyin bermarga Aal bin Sumaith. Ayah Bahar adalah Sayyid Ali bin Alwi bin Smith dan ibunya adalah Isnawati Ali. Dia adalah anak pertama dari tujuh bersaudara.
Kakek dari ayah Bahar berasal dari Yaman, bernama Habib Abdurrahman. Dia termasuk orang yang menyebarkan agam Islam.
"Jadi, kakek dari ayah saya bernama Habib Abdurrahman. Beliau datang dari Yaman untuk menyebarkan Islam di daerah, Manganitu, Sanger. Habib Abdurrahman kemudian menikah dengan anak Raja Manganitu," ungkap Bahar bin Smith, seperti dilansir Era.id.
"Jadi, Habib Alwi menamakan anaknya dengan nama ayahnya (Habib Abdurrahman) kebiasaan kita para habib," lanjutnya.
Dari penjelasan yang pernah diberikan oleh Bahar bin Smith, dia juga memiliki darah Buton. Itu berasal dari garis keturunan ibu.
"Saya punya abah (bapak) nikah sama saya punya umi (ibu). Saya punya umi itu abahnya ayahnya umi saya asli Buton," jelas Bahar.
"Asli Buton ayahnya saya punya Ibu, terus Buton ibunya Flores," lanjutnya.
Istri Bahar bin Smith bernama Fadlun Faisal Balghoits. Mereka menikah pada tahun 2009. Keduanya memiliki empat anak bernama Maulana Malik Ibrahim bin Smith, Aliyah Zharah Hayat Smith, Ghaziyatul Gaza Smith, dan Muhammad Rizieq Ali bin Smith.
Pada 2007, Bahar bin Smith mendirikan Majelis Pembela Rasulullah dengan kantor pusat berada di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten. Para jemaahnya berasal dari beberapa daerah, seperti Pondok Aren, Ciputat, Pesanggrahan, dan sekitarnya.
Dia juga menjadi pendiri Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin yang berada di Pabuaran, Kemang, Bogor. Satu hal lagi yang membuat namanya kerap dibicarakan adalah kedekatannya dengan pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.