Gibran Tak Bisa Jadi Cawapres atau Presiden di Pilpres 2024, Umurnya Belum 40
ERA.id - Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Andi Gani Nena Wea yakin Gibran Rakabuming Raka takkan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Mas Gibran ingin berproses bertahap, dari wali kota menjadi gubernur. Ada saatnya nanti pasti menjadi pemimpin nasional," kata Andi dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu kemarin.
Andi menilai Gibran telah menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin muda yang potensial. Menurutnya, program kerja dan langkah politik Gibran juga menarik perhatian publik.
Dia mengatakan Gibran perlu mengelola harapan publik kepadanya secara tepat. Makanya, menurut Andi, Gibran takkan terburu-buru untuk tergiur dengan melakukan lompatan politik terbilang instan.
Selain itu, Andi menyebutkan bahwa Gibran memiliki loyalitas sebagai kader PDI Perjuangan.
Lagipula Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu sudah mengatur tentang persyaratan usia minimal bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Di dalam Pasal 169 huruf q UU 7/2017 disebutkan, usia minimal untuk seseorang bisa menjadi capres dan cawapres adalah 40 tahun. Sementara Gibran pada tahun 2024, umurnya belum mencapai angka yang sudah ditetapkan UU tersebut.
"Mas Gibran cukup cerdas untuk tidak tergiur cawapres. Beliau masih muda dan banyak waktu untuk menempa diri, berproses dari wali kota kemudian gubernur," kata dia.
Di samping itu, Andi juga menepis isu relawan Jokowi dan Gibran akan mendukung Prabowo. Andi mengaku telah menghubungi jaringan relawan Jokowi di Jawa Tengah dan Jawa Timur, sehingga ia yakin bahwa sebagian besar relawan tidak akan berpaling.
"Itu klaim dari mana? Semua yang saya hubungi menyatakan mendukung Ganjar. Realitanya saya akui ada yang mendukung Prabowo, tapi arus besar relawan Jokowi mendukung Ganjar. Jaringan Relawan Jokowi di luar negeri juga sudah mulai memanaskan mesinnya dengan deklarasi dukung Ganjar seperti di Amerika, Hongkong, dan Taiwan," ujarnya.
Menurut dia, soliditas mendukung Ganjar terjadi karena para relawan meyakini Gubernur Jawa Tengah itu mampu meneruskan kepemimpinan Jokowi dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan rakyat.
"Tidak ada capres lain yang bisa ngobrol dengan rakyat akar rumput sebagus Mas Ganjar. Seperti kata Pak Jokowi di Musra kemarin, kita butuh pemimpin yang mau turun bersama rakyat," kata Andi.
Lebih lanjut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) itu pun mengatakan pro kontra terkait siapa yang akan didukung Jokowi juga tidak perlu diteruskan, sebab ia yakin Jokowi dan Gibran akan loyal kepada PDI Perjuangan.
"Kalau ada yang menyangsikan Pak Jokowi mendukung Mas Ganjar, saya sangat yakin Pak Jokowi akan mendukung pencalonan Mas Ganjar. Perjalanan Pak Jokowi bersama PDI Perjuangan sangat panjang," ucap Andi.