Survei Indikator: Jokowi 46 Persen, Prabowo 32 persen
Survei dilakukan mengunakan teknik random sampling, dengan metode wawancara tatap muka sebanyak 1.220 responden, serta margin of error sebanyak 3 persen. Survei dilakukan pada tanggal 1-6 September 2018.
Hasilnya, elektabilitas Jokowi sebesar 46 persen, sementara Prabowo sebesar 22 persen. Sedangkan responden yang tidak atau belum menjawab sebesar 30,4 persen, dan beberapa nama lain di di bawah 0,6 persen.
"Ini kalau kita cek pakai top of mind yang tidak memberi pilihan jawaban apapaun, jadi terserah pemilih mau menyebut nama siapa," ujar Direktur Eksekutif indikator Burhanuddin Muhtadi di Kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
Meski demikain, kata Burhanuddin, melihat suara pemilih Jokowi belum sampai di atas 50 persen, maka memperlihatkan bahwa pemilih loyal kedua pasangan belum mencapai mayoritas.
Dia melanjutkan, jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, Burhanuddin menyebut Jokowi masih lebih banyak dipilih daripada Prabowo.
"Jokowi mendapat 57 persen dan Prabowo 31 persen. Sisanya sebanyak 10 persen memilih tidak menjawab ataupun golput. Tidak banyak berubah dibanding survei Indikator sebelumnya," katanya.
Sementara, jika survei disandingkan dengan cawapres masing-masing, yang memilih Jokowi-Ma’ruf meningkat, begitu pun Prabowo-Sandi yang juga alami peningkatan.
"Dari simulasi dua nama, Jokowi-Ma’ruf 57,7 persen dan Prabowo-Sandiaga 32 persen. Sementara itu 9 persen tidak menjawab dan 1 persen memilih golput," ungkap Burhanuddin.
Meski demikian, melihat selisih elektabilitas yang tidak begitu jauh, Burhanuddin bilang, hasil ini masih dinamis dan bisa sangat berubah.
"Kubu jokowi belum bisa bernapas lega, meskipun lebih besar, tapi masih ada 7 bukan lagi. Belanda masih jauh. Juga bagi kubu prabowo yang berpendapat hasil ini masih belum akhir dari pencapaian," kata dia.
Pemilu 2019 sedang memasuki masa kampanye dan pencoblosan akan dilaksanakan pada 17 April 2019.
Ada dua pasangan yang bertarung dalam Pemilu ini, nomor urut 01 yaitu Jokowi-Ma'ruf yang didukung Koalisi Indonesia Kerja, dan Prabowo-Sandi yang mendapat nomor urut 02 didukung Koalisi Indonesia Adil Makmur.