Polisi Denmark Larang Politisi Pembakar Al-Qur'an Ikut Festival Politik dengan Alasan Keamanan

ERA.id - Otoritas Denmark telah melarang politisi kontroversial Rasmus Paludan, yang terkenal karena aksinya membakar Al-Qur'an, menghadiri festival politik besar di pulau Bornholm karena alasan keamanan.

Pada hari Selasa (13/6/2023), otoritas kepolisian setempat resmi memberlakukan larangan masuk bagi Paludan ke Desa Allinge dan sekitarnya, tempat Festival Folkemodet berlangsung pada 14-18 Juni, dengan alasan bahwa kehadirannya berisiko tinggi seperti dilansir dari Sputnik.

Selama bertahun-tahun, politikus sayap kanan itu biasanya dilindungi oleh Dinas Keamanan dan Intelijen Denmark (DSIS). Namun, kali ini DSIS lepas tangan dan memberi tahu polisi Bornholm bahwa mereka tidak akan melakukan perlindungan pribadi kepada Paludan. 

Sementara itu, Paludan menyebut pembatasan terhadapnya akan menempatkannya dalam posisi berbahaya.

"Polisi memaksa saya untuk mengadakan debat di tempat paling berbahaya bagi saya, tetapi berada pada jarak yang aman dari pembunuh cerpelai," kata Paludan kepada media Denmark menyinggung Perdana Menteri Mette Frederiksen, yang pada puncak pandemi Covid-19 memerintahkan pemusnahan 15 juta cerpelai ternak.

Meski demikian, Paludan tetap berjanji untuk tampil di festival tersebut meski dilarang. "Saya akan mengikuti instruksi dan tetap berada di luar zona terlarang. Mungkin saya akan dibiarkan tidak terlindungi, sehingga setiap teroris dapat menembak saya," tambahnya.