Jumlah Tim Kampanye Sedikit, Kubu Prabowo Pede Menang
Menurut Priyo, jumlah banyak atau sedikitnya tim bukan penentu kemenangan. Selain itu, Priyo juga mencontohkan kisah Nabi Daud yang kecil bisa mengalahkan Goliat dan Raja Jalut.
"Kan ada sejarah dan ini luar biasa. Itu Nabi Daud yang kecil bisa mengalahkan Goliat, dan Jalut. Itu demikian besar atau tidaknya itu tidak mempengaruhi," kata Priyo, saat dihubungi, di Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Apalagi, lanjut Priyo, pihaknya menilai bahwa antusiasme masyarakat untuk ganti presiden di 2019 sangat tinggi khususnya di media sosial bahkan hal itu tidak dapat dibendung.
Prabowo-Sandiaga. (Mahesa/era.id)
"Saya melihat dari dunia medsos, di lapangan yang kami potret bahwa gairah untuk 2019 ganti presiden atau April nanti sebagai tonggak sejarah memunculkan presiden baru, ini juga tidak bisa dibendung. Jadi kalau ada pengumuman tokoh ini, tokoh itu dukung sebelah, kami menghormati termasuk yang trakhir Mba Yenny, tapi itu peristiwa yang biasa saja," terangnya.
Baca Juga : LSI Denny JA: Ijtima Ulama II Pengaruhi Dukungan Capres-Cawapres
"Jadi jumlah timses itu tidak mempengaruhi kemenangan. Daud bisa mengalahkan Jalud, Daud bisa mengalahkan Goliat. Daud yang kecil, kemudian pasukannya kecil, Goliat pasukannya berdada berapa barikade tapi terkalahkan juga," sambungnya.
Selian itu, Priyo meluruskan, bahwa tim pemenangannya tidak berjumlah 94 orang. Menurut dia, jumlah itu hanya untuk jajaran pimpinan sedangkan keseluruhannya berkisar 1800 orang.
"Memang jumlahnya memang 94. Tapi di bawah itu ada anggota. Anggotanya masing-masing kalau anda kalikan sepuluh misalnya, rata-rata sudah 900. Kemarin total general ada 800 sekian, itu belum plus juru kampanye. Kalau dengan juru kampanye itungan saya, 800 plus 1000 ya jadi 1800," terangnya.
Baca Juga : Isu Ekonomi Gagal, Kubu Prabowo-Sandiaga Angkat Isu Agama?
"Yang diserahkan ke KPU itu 800-an. Tapi yang kita minta umumkan cuma pimpinan inti. Kepemimpinan inti yang saya sebut tadi (94 orang)," tutupnya.