Kabupaten Tangerang Terapkan Sekolah Hybrid Tingkat Kelas 7 di 10 SMPN
ERA.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan menerapkan sekolah hybrid pada Tahun Ajaran 2023 di tingkat SMP kelas 7 pada semester kedua. Nantinya, penerapan sistem tersebut akan dilakukan uji coba pada 10 SMPN yang ada di wilayah itu.
"Sekolah hybrid ini kita mulai dari kelas 7, mekanismenya nanti semester pertama siswa masih masuk belajar seperti biasa di sekolah, jika nanti mereka naik ke kelas 8 mereka baru full hybrid. Di kelas 9 nanti hanya di semester 1 saja, karena di semester 2 kita sudah mulai pertajam untuk UAS," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana, Senin (26/6/2023).
Dadan mengatakan, uji coba akan dilakukan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2023/2024. Pihaknya masih melakukan pengkajian mengenai sekolah yang akan ditetapkan menjadi pelaksana sekolah hybrid di antara 10 SMPN yang ada di Kabupaten Tangerang.
"Intinya penerapannya nanti di tahun ajaran baru khusus untuk sekolah yang masih dua shift (pagi dan sore)," ucap dia.
Dadan menjelaskan sekolah hybrid ini merupakan salah suatu inovasi yang digagas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang dalam menyikapi persoalan penyerapan siswa di jenjang SMP Negeri.
"Kebijakan itu diambil karena SMP Negeri di Kabupaten Tangerang hanya menyerap kurang lebih 48 persen siswa lulusan SD yang ingin melanjutkan ke jenjang SMP Negeri," ucap dia.
Selain itu, sekolah hybrid merupakan perpaduan antara sekolah tatap muka atau blended learning terhadap pembelajaran digital. Dari sistem pembelajaran hybrid ini nantinya juga nantinya terdapat fitur yang dapat memantau aktifitas siswa jika mereka meninggalkan proses pembelajaran.
"Jadi nanti siswa akan terpantau dari sistem pembelajaran ini, jika siswa meninggalkan materi siswa tersebut tidak bisa lanjut ke materi berikutnya," jelasnya.
Dadan berharap inovasi sekolah hybrid ini dapat memberikan peluang kepada siswa lulusan SD agar dapat sekolah di sekolah negeri.
"Jadi ini merupakan upaya kami dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang. Karena memang kami melihat, sistem pembelajaran tidak hanya terpaku dalam kelas tapi sudah mulai masuk kepada pembelajaran digital yang berkembang," jelasnya.