Dihadapan Para Eksil, Jokowi: Jika Ingin Kembali Jadi WNI, Saya Gembira
ERA.id - Presiden Joko Widodo secara terbuka mengajak para eksil yang berada di negara-negara pecahan Uni Soviet untuk kembali menjadi warga negara Indonesia (WNI). Dia mengaku, akan sangat gembira bila tawaran dari pemerintah ini diterima.
Hal itu disampaikan saat acara peluncuran program pelaksanaan rekomendasi penyelesaian nonyudisial pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu di Rumah Geudong, Desa Bili, Kabupaten Pidie, Aceh, Selasa (27/6/2023).
Awalnya, Jokowi bertanya kepada Suryo Martono dan Sudaryanto apakah ingin kembali menjadi WNI. Adapun Suryo merupakan eksil dari Ceko, sedangkan Sudaryanto eksil dari Rusia.
"Pak Suryo dan Pak Daryanto ingin jadi WNI lagi enggak?" tanya Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (27/6/2023).
Sudaryanto lantas menjawab sudah merencanakan untuk kembali berstatus sebagai WNI. Namun, hal itu bukan perkara mudah mengingat selama tinggal di Rusia dia sudah memiliki keluarga.
"Sudah direncanakan, Pak. Soalnya saya bukan sendirian, jadi sudah tiga cucu di sana, istri dari Rusia," kata Sudaryanto.
Jokowi lantas bertanya, apakah istrinya tak mau jika diajak tinggal di Indonesia. Menurut Sudaryanto, bisa saja mau asal diyakinkan.
"Ya belum tentu (mau dibawa ke Indonesia). Tapi kalau diyakinkan saya kira bisa," katanya.
Sementara Suryo mengaku, belum punya rencana apapun apakah bakal memulihkan status kewarganegarannya. Karena, upaya rekonsiliasi yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Di hadapan Jokowi, Suryo mengatakan tak menyangka masih bisa diberi kesempatan kembali ke Tanah Air di usia senjanya.
"Saya belum punya rencana karena situasi yang semacam ini, ini buat saya kejutan. Saya tidak mengira bahwa bisa terjadi langkah-langkah di dalam saya masih hidup," kata Suryo.
"Terus terang saja ini adalah suatu saat yang bersejarah," imbuhnya.
Mendengar jawaban itu, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah Indonesia sangat terbuka dan bakal gembira jika para eksil mau kembali lagi berstatus warga negara Indonesia.
"Jika ingin kembali jadi WNI, ya saya gembira dan saya kira kita semua gembira," kata Jokowi.
Dia mengatakan, upaya rekonsiliasi penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu nonyudisial, termasuk mengajak para eksil kembali ke Indonesia, merupakan komitmen pemerintah untuk menjaga warga negaranya di manapun.
"Negara kita Indonesia ini memang negara besar, jadi ada peristiwa-peristiwa yang mengikuti juga kadang-kadang peristiwanya baik tapi juga ada yang tidak baik," katanya.
"Saya yakin tidak ada proses yang sia-sia. Semoga awal dari proses yang baik ini membuka jalan bagi upaya-upaya untuk menyembuhkan luka-luka yang ada, awal bagi terbangunnya kehidupan yang adil, damai, dan sejahtera di atas pondasi perlindungan dan penghormatan pada hak-hak asasi manusia dan kemanusiaan," pungkas Jokowi.