KPU RI Ungkap Alasan Membludaknya Pemilih Saat Pencoblosan di Malaysia
ERA.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari menjelaskan alasan membludaknya Warga Negara Indonesia (WNI) saat pencoblosan yang digelar pada Minggu (11/2/2024) kemarin. Dia mengatakan, kondisi ini terjadi lantaran ratusan tempat pemungutan suara (TPS) dijadikan satu di World Trade Center (WTC), Kuala Lumpur.
Adapun kondisi tersebut viral di media sosial. Sejumlah foto dan video menunjukkan para WNI memadati dan berdesak-desakan memenuhi WTC Kuala Lumpur untuk melakukan pencoblosan.
"Bisa bayangkan ada 223 TPS di lokasi, satu lokasi Pemilu ada 220 ribu, satu TPS berarti berapa, seribu, iya. Kalau orang datang bersamaan akan berduyun-duyun," kata Hasyim kepada wartawan di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Menurut Hasyim, tidaklah mudah mencari lokasi TPS di luar negeri. Sehingga pada Pemilu 2024 ini, TPS di Malaysia disatukan di WTC Kuala Lumpur.
"Mencari TPS di luar negeri bukan hal yang mudah. (Pemilu) 2019 di Kuala Lumpu diselenggarakan di tiga tempat, di KBRI, Wisma Duta, sekolah Indonesia. Sekarang (Pemilu 2024) ditempatkan di satu tempat," jelas dia.
Disamping itu, Hasyim mengungkapkan, ia turut memantau langsung pelaksanaan pemungutan suara Pemilu 2024 di Malaysia. Ia mengeklaim, kegiatan tersebut berjalan lancar dan tertib meski pemilih yang hadir membludak.
"Lancar, tertib, bahkan di Kuala Lumpur yang (antusias) pemilihnya tinggi, alhamdulillah tertib," ujar Hasyim.
"Memang ramai. Sampai akhir ramai, banyak yang teriak karena gembira. Saya menyaksikan semuanya gembira. Menunggu kesempatan untuk bisa masuk ke lokasi TPS," sambungnya.
Dia mengatakan, seluruh WNI yang terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih khusus (DPK), daftar pemilih tambahan (DPTB) dapat menggunakan hak suaranya.
"Sepanjang yang saya ketahui, pemilih ramai datang di bagian awal, jam 10 keatas, jam 11 mulai longgar. Bahkan teman-teman petugas di sana, memberikan kesempatan pemilih perempuan yang bawa anak, karena meninggalkan rumah juga harus membawa anak. Dilayani semua," ungkap Hasyim.