Serukan Masyarakat Tenang, Nenek Remaja yang Dibunuh Polisi Prancis: Saya Lelah!

ERA.id - Nenek remaja keturunan Afrika yang dibunuh oleh seorang polisi di Prancis menyerukan agar masyarakat tenang ketika rumah wali kota di pinggiran Paris diserang dengan mobil yang terbakar, Minggu (2/7/2023). 

Pemerintah Prancis saat ini tengah berjuang melawan protes keras selama lima malam sejak Nahel M (17) ditembak mati di Nanterre, pinggiran kota Paris, pada hari Selasa (27/6/2023) oleh seorang petugas polisi saat pemeriksaan lalu lintas.

Pembunuhan Nahel M yang berasal dari Aljazair telah menghidupkan kembali tuduhan rasisme institusional yang sudah berlangsung lama di dalam kepolisian Prancis.

Kementerian dalam negeri mengatakan akan mengerahkan 45.000 polisi secara nasional pada Minggu malam hingga Senin. Sebanyak 719 orang telah ditangkap semalam menurut laporan dari kementerian.

"Berhenti dan jangan melakukan kerusuhan," kata nenek Nahel, Nadia, kepada televisi BFM dalam sebuah wawancara telepon seperti dilansir dari CNA. Ia mengatakan bahwa para perusuh hanya menggunakan kematian cucunya sebagai "dalih".

"Saya memberi tahu para perusuh ini: Jangan pecahkan jendela, menyerang sekolah, atau bus. Berhenti!" ujarnya.

Nadia menambahkan bahwa ia sudah lelah. "Nahel, dia sudah mati. Anak perempuan saya hanya punya satu anak, dan sekarang dia hilang, sudah berakhir, anak perempuan saya tidak lagi hidup. Dan bagi saya, mereka membuat saya kalah, putriku, dan cucuku."