Profil Teddy Soeriaatmadja, Sutradara Indonesia yang Resmi Cerai dari Raihaanun

ERA.id - Bintang film Raihaanun dan sutradara ternama, Teddy Soeriaatmadja, diam-diam telah dinyatakan resmi bercerai. Perceraian keduanya terungkap berdasarkan putusan yang ditetapkan Mahkamah Agung. Dalam artikel ini, akan dibahas profil Teddy Soeriaatmadja.

Dalam putusan perceraian tersebut, Teddy Soeriaatmadja menggugat cerai Raihaanun di Pengadilan Agama Tigaraksa. Berkas perceraian terdaftar pada 15 April 2023 dengan nomor perkara 1810/Pdt.G/2023/PA.Tgrs.

Dua bulan selanjutnya, atau tepatnya pada tanggal 15 Juni 2023, Ketua Majelis Hakim menetapkan putusan atas perceraian Raihaanun dan Teddy Soeriaatmadja.

Profil Teddy Soeriaatmadja

Teddy Soeriaatmadja lahir pada tanggal 7 Februari 1975 dan merupakan salah satu sutradara Indonesia. Film yang memperkenalkan namanya antara lain Banyu Biru (2005), Ruang (2006), dan remake Badai Pasti Berlalu (2007).

Sejak kecil, putra mantan duta besar Indonesia di Austria ini memang menyukai film. Bahkan, sejak ia kuliah, Teddy sudah menulis naskah film. Karya skenario pertama yang ditulisnya yaitu Desember yang belum sempat difilmkan. Setahun kemudian, dia juga menulis cerita dan selanjutnya menjadi film Banyu Biru. Pria berdarah Sunda ini berani terjun menjadi sutradara meskipun tidak mempunyai latar belakang pendidikan di dunia film.

Putra dari pasangan Rhousdy Soeriaatmadja dan Siti Syarifah ini pada dasarnya memang tidak diperbolehkan memilih jurusan film dan kuliah di jurusan Human Behavior, Newport University, London sampai S2. Pada tahun 1996, Teddy kembali ke Indonesia dan sempat bekerja sebagai HRD di sebuah perusahaan soft drink terkenal selama setahun, sebelum terjun ke dunia film.

Film Pertama Teddy Soeryaatmadja

Setelah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya, Teddy membuat film dari hasil tabungan selama bekerja. Film pertamanya yaitu Culik (1998) yang berkisah tentang seorang karyawan Indonesia yang dipecat dari perusahaan asing. Karena sakit hati pada atasannya yang berasal dari Australia, dia menculiknya.

Teddy selanjutnya mengirimkan film itu ke beberapa festival film. Tidak disangka, Gotenberg Film Festival dari Swedia ternyata tertarik dan bersedia membiayai. Ia pun melanjutkan pembuatan film tersebut. Film ini tidak ditayangkan di bioskop Indonesia dan hanya diputar di Jakarta International Film Festival (Jiffest).

Culik juga yang 'berjasa' memperkenalkan Teddy pada sineas muda Mira Lesmana dan Riri Riza yang baru saja merampungkan film Kuldesak. Mereka pula yang akhirnya mengenalkan Teddy pada Nan Achnas, Shanty Harmayn, dan Rizal Mantovani.

Setelah membuat Film Culik, Teddy mencoba learning by doing dengan membuat video klip dan iklan sebanyak-banyaknya dengan dibantu oleh teman sekaligus produsernya Tika Abubakar. Selanjutnya, Teddy membuat Banyu Biru yang dibintangi aktor Slamet Rahardjo dan Tora Sudiro. Film ini dibiayai oleh Shanty Harmayn.

Satu tahun selanjutnya, Teddy mengerjakan film lovestory berjudul Ruang yang dibintangi aktor dan aktris Winky Wiryawan, Luna Maya, dan Slamet Rahardjo. Film ini membawa Teddy masuk dalam nominasi FFI 2006 sebagai Sutradara Terbaik, dan juga sebagai Best Director di ajang Biffest (4th Bali International Film Indonesia) 2006.

Daur Ulang Film Badai Pasti Berlalu

Pada tahun 2007, Teddy mendaur ulang film karya Teguh Karya yang dibuat pada tahun 1977, diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu. Film ini juga mendapat dukungan dari aktor Slamet Rahardjo, beserta beberapa bintang film baru seperti Vino Bastian dan Raihaanun.

Pada tahun 2008, Teddy mendirikan rumah produksi bernama Karuna Pictures. Setahun berikutnya, Karuna Pictures merilis film berjudul “Ruma Maida” (2009) dan memborong 11 Nominasi di Festival Film Indonesia 2009. Film Teddy lainnya antara lain Trilogy of Intimacy yang mencakup film “Lovely Man” (2011), “Something In The Way” (2013) dan “About a Woman” (2014).

Poster Affliction/Pulang (Twitter @NetflixID)

“Lovely Man” (2011) menyabet banyak penghargaan, antara lain; Best Director dan Best Film pada Tiburon International Film Festival 2012, Best Narrative Feature di Tel Aviv LGBT Film Festival 2012 dan Best Actor di Asian Film Awards Hong Kong 2012.

Sedangkan Film “Something in The Way” meraih status World Premiere di Berlinale (2013) dan “About A Woman” menerima status International Premiere di Singapore International Film Festival (2015). Film Teddy yang terbaru berjudul “Affliction”, sedang diputar pada platform Netflix.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…