Transportasi Umum ke Bandara Soekarno-Hatta yang Harus Diketahui
ERA.id - Penerapan layanan Transjakarta dari dan ke Bandara Soekarno-Hatta akan diuji coba pada tanggal 4 Juli 2023. Kehadiran layanan Transjakarta ini menambah pilihan alternatif moda transportasi yang sudah tersedia sebelumnya, contohnya bus Damri, kereta bandara, taksi hingga angkutan massal berbasis listrik.
PT Angkasa Pura II (Persero) selaku pengelola Bandara Soekarno-Hatta, mendorong optimalisasi pemanfaatan transportasi publik sebagai sarana utama pergerakan masyarakat dari dan ke Bandara tersibuk di Indonesia tersebut.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menjelaskan porsi penggunaan transportasi publik dari dan ke Soekarno-Hatta masih dapat ditingkatkan.
Hal ini mengacu pada keperluan jumlah penumpang pesawat di Soekarno-Hatta setiap hari rata-rata 200 ribu orang dan pekerja sebanyak 50 ribu orang.
Pilihan Moda Transportasi Umum ke Bandara Soekarno-Hatta
Awaluddin mengungkapkan, sebagai penyedia layanan di bandara, Angkasa Pura II ingin bekerja sama dengan para operator transportasi publik agar semakin banyak yang menggunakan angkutan massal menuju ke Soekarno-Hatta atau sebaliknya.
Sementara itu, saat ini jumlah transportasi publik sebetulnya sudah memadai. Ada sebanyak tujuh operator taksi reguler yang mengoperasikan sejumlah 5 ribu unit, dan dua operator taksi eksesutif sebanyak 860 unit armada.
Adapun untuk angkutan bus terdapat tujuh perusahaan otobus dengan total armada 423 unit dan enam perusahaan travel minibus sebanyak 93 unit armada.
“Apabila ada operator transportasi publik yang ingin membuka layanan baru di Soekarno-Hatta kami akan sangat menerima, seperti Transjakarta yang dalam waktu dekat akan membuka layanan dari Pantai Indah Kapuk ke Soekarno-Hatta,” ujar Awaluddin.
Transportasi Umum Berbasis Listrik
Selain itu, PT Angkasa Pura II juga memberi dukungan terhadap perbaikan transportasi publik ke level selanjutnya yaitu dengan pemanfaatan kendaraan bermotor listrik atau yang dikenal dengan Electric Vehicle (EV).
Guna mewujudkan konsep eco airport, Angkasa Pura II mendukung pengembangan transportasi publik tersebut ke arah penggunaan kendaraan bermotor listrik (electric vehicle).
“Kami juga membutuhkan suatu bisnis proses yang baru, misalnya untuk menentukan bagaimana seharusnya taksi konvensional dan taksi listrik itu beroperasi di bandara. Bagaimana konsep pengisian daya bagi taksi listrik, lalu harus di mana letak saluran pengisian listrik umum. Itu perlu sinergi dengan pihak yang berkompeten,” ujar Awaluddin.
Untuk saat ini, juga telah beroperasi angkutan massal berbasis listrik di Bandara Soekarno-Hatta, yaitu kereta bandara dan skytrain, dan juga mobil golf di dalam terminal. Khusus untuk layanan di Soekarno-Hatta, taksi Blue Bird juga sudah menjalankan kendaraan listrik Tesla dan BYD.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…