Apa Itu Aneurisma yang Jadi Penyebab Binaragawan ‘Joeisthetics’ Meninggal di Usia 30
ERA.id - Influencer kebugaran asal Jerman, Jo Lindner atau yang lebih popular dengan panggilan 'Joeisthetics' dikabarkan meninggal dunia pada usia 30 tahun. Ia diriwayatkan sempat mengalami aneurisma, hingga akhirnya tutup usia. Adapun kabar tersebut sudah dikonfirmasi oleh Nicha. Ia mengatakan, beberapa hari sebelum meninggal, Jo sempat menyampaikan keluhan sakit di bagian lehernya. Beberapa minggu sebelum meninggal, Jo juga didiagnosis mengalami rippling muscle disease (RMD) atau penyakit otot beriak. Lantas apa itu aneurisma?
Apa Itu Aneurisma?
Mengutip laman Mayo Clinic, aneurisma adalah tonjolan atau balon dalam pembuluh darah di otak. Kondisi ini lebih terlihat seperti buah beri yang tergantung di batangnya.
Menurut ahli, pembentukan dan pertumbuhan aneurisma otak dikarenakan darah yang mengalir dalam pembuluh darah memberi tekanan pada area dinding pembuluh yang lemah, sehingga ukuran aneurisma menjadi lebih besar.
Sedangkan dalam kasus tertentu, aneurisma otak dapat bocor atau pecah sehingga mengakibatkan pendarahan di otak yang dikenal dengan stroke hemoragik.
Pada umumnya, aneurisma otak sering terjadi. Namun dalam kebanyakan kasus, aneurisma otak tidak bersifat serius, terutama jika berukuran kecil. Pasalnya, kasus aneurisma otak kebanyakan tidak berujung pecah sehingga tidak memperlihatkan gejala atau masalah kesehatan.
Namun jika sampai pecah, aneurisma berisiko mengakibatkan kematian sehingga pasien harus segera diberikan penanganan medis.
Sebagian besar kasus aneurisma otak yang belum pecah sebenarnya tidak memunculkan gejala apa pun. Namun jika sampai pecah, aneurisma dapat menjadi pemicu kondisi yang amat serius, yang ditandai dengan sakit kepala parah.
Penyebab Aneurisma
Penyebab aneurisma dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor. Salah satunya adalah riwayat di keluarga.
Selain itu, permasalahan pada dinding pembuluh darah, termasuk arteriosklerosis, trauma atau infeksi juga dapat menjadi pemicu aneurisma otak. Di bawah ini adalah beberapa faktor yang dapat memicu risiko aneurisma otak:
- Mengonsumsi alkohol berlebihan
- Memiliki kebiasaan merokok
- Tekanan darah tinggi
- Berusia lebih dari 40 tahun
- Berjenis kelamin perempuan, terutama yang sudah menopause
- Mempunyai riwayat cedera kepala
- Memiliki riwayat keluarga pengidap aneurisma
Selain faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, risiko aneurisma juga terjadi pada orang-orang yang mempunyai riwayat penyakit seperti sindrom Ehlers-Danlos, penyakit ginjal polikistik, koartasio aorta, dan sindrom Marfan.
Gejala Aneurisma
Aneurisma yang pecah dapat terlihat dari beberapa gejala berikut:
- Sensitif terhadap cahaya
- Kejang
- Kelopak mata yang terkulai
- Kesadaran menurun
- Kebingungan
- Mual dan muntah
- Leher terasa kaku
- Penglihatan kabur atau ganda
Komplikasi Aneurisma
Jika aneurisme pecah, maka pendarahan internal dapat terjadi. Pecahnya aneurisma dapat menjadi sangat berbahaya atau mengancam jiwa tergantung pada lokasi aneurisma.
Aneurisma di leher dapat memicu penggumpalan darah yang mengalir ke otak. Jika gumpalan membuat macet aliran darah ke otak, maka dapat memicu stroke. Sedangkan jika aneurisma otak pecah, maka akan menimbulkan perdarahan subarachnoid. Beberapa orang menyebut stroke jenis ini dengan istilah pendarahan otak.
Demikianlah penjelasan tentang apa itu aneurisma. Semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…