Dewan Pakar Rekomendasikan Partai Golkar Bentuk Poros Baru untuk Pemilu 2024, KIB Resmi Bubar?

ERA.id - Dewan Pakar Partai Golkar merekomendasikan Partai Golkar membentuk poros baru koalisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Rekomendasi ini merupakan hasil rapat Dewan Pakar Partai Golkar yang digelar pada Minggu (9/7).

"Rekomendasi Rapat Pleno ke-VIII Dewan Pakar Partai Golkar kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2019-2024 adalah sebagai berikut, pertama membentuk poros baru di luar bakal koalisi pencapresan yang sudah ada, sejauh memenuhi electoral-presidential," bunyi surat rekomendasi Dewan Pakar, dikutip Selasa (11/7/2023).

Dewan Pakar menilai, poros baru itu harus menguntungkan kedudukan dan posisi Partai Golkar, di mana Partai Golkar akan memiliki 'kendaraan politik' dalam pencapresan.

"Selain itu, poros baru ini akan membangkitan moril seluruh caleg Partai Golkar sebagai pejuang- pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan Pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024."

Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono itu, tidak ada rekomendasi memggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) untuk mencopot Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum maupun calon presiden (capres).

Sebaliknya, Dewan Pakar Partai Golkar mendesak Airlangga segera mendeklarasikan diri sebagai capres dan menentukan calon wakil presidennya.

"Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai Mandataris MUNAS X yaitu, Sdr. Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai Calon Presiden dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan Cawapresnya sesegera mungkin dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus 2023 berakhir."

Rekomendasi terakhir, Dewan Pakar Partai Golkar meminta Airlangga dan Partai Golkar membuat program Airlangga Hartarto Menyapa Rakyat di seluruh Indonesia, demi memenangkan Pilpres dan Pileg 2024.

Diketahui, saat ini Partai Golkar masih menjalin kerja sama politik bersama PAN dan PPP, dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Adapun PPP sudah menetukan arah politiknya dengan mendukung bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.