Menkes: Hewan yang Mati Karena Antraks Harus Dibakar, Jangan Dimakan
ERA.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat supaya tak sembarangan mengkonsumsi daging hewan. Terutama hewan ternak yang mati akibat penyakit.
Hal ini menanggapi munculnya penyakit antraks pada hewan ternak yang sudah mulai menjangkiti masyarakat.
"Hewan yang kemudian meninggal atau mati, hewan yang mati itu perlu diperiksa. Apakah dia ada bakteri antraksnya atau enggak," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7/2023).
Dia menyarankan, apabila ada hewan ternak mati dan positif terjangkit antraks, sebaiknya langsung dibakar untuk mencegah penyebaran penyakit. Sementara masyarakat dilarang memakan daging dari hewan ternak tersebut.
"Kalau ini (hewan ternak yang mati) ada (terjangkit antraks) harus dibakar, tidak boleh dimakan," tegas Budi.
Sementara bagi masyarakat yang sudah terlanjur terpapar penyakit antraks, harus segera diperiksa dan mengkonsumsi obat-obatan antibiotik tertentu.
"Untuk orang, kalau sudah terkena itu bisa dikasih antibiotik tertentu agar supaya membunuh bakteri-bakteri. Nah, ini memang salah satu contoh bagaimana kesehatan itu berhubungan antara manusia dengan hewan," ucapnya.
Lebih lanjut, mantan wakil menteri BUMN itu menjelaskan, prihal penyakit antraks ini bukan tanggung jawab Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melainkan Kementerian Pertanian (Kemenkes) karena menyangkut hewan ternak.
Meski begitu, Kemenkes sudah berkomunikasi dengan Kementan untuk pencegahan antraks. Salah satunya, Kemenkes mendorong agar hewan-hewan ternak divaksinasi.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, karena ini hewan ini kan di luar tupoksinya kita," kata Budi.
"Hewan-hewan itu perlu, sama seperti penyakit menular, perlu divaksinasi. Kita akan meeting, saya nanti dengan Kementerian Pertanian agar hewan itu bisa divaksinasi," lanjutnya.
Penyakit antraks menjadi sorotan setelah adanya kasus masyarakat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta terjangkit antraks.
Awal penyebabnya karena sejumlah warga nekat memakan hewan ternak yang sudah dikubur akibat terserang antraks.