Usai Pemberontakan, Putin Tawarkan Grup Wagner Posisi di Militer Rusia
ERA.id - Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan tentara bayaran grup Wagner kesempatan untuk tetap bertugas bersama di Rusia setelah pemberontakan mereka, katanya dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Kamis malam (13/7/2023).
Putin mengatakan kepada harian Rusia Kommersant ini adalah salah satu dari beberapa tawaran yang dia buat pada pertemuan dengan pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan sekitar tiga lusin tentara mereka akhir bulan lalu, lima hari setelah Wagner melakukan pemberontakan yang gagal melawan hierarki militer Rusia.
Di bawah tawaran itu, para tentara akan tetap di bawah komandan mereka saat ini selama 16 bulan. Putin juga mengatakan terserah kepada pemerintah dan parlemen Rusia untuk menyusun kerangka hukum untuk formasi militer swasta.
"Mereka semua bisa saja berkumpul di satu tempat dan melanjutkan pengabdian mereka," kata Kommersant mengutip ucapan Putin. "Dan tidak akan ada yang berubah. Mereka akan dipimpin oleh orang yang sama yang telah menjadi komandan mereka yang sebenarnya selama ini."
Putin mengaku banyak dari mereka yang setuju dengan tawarannya. Namun, Prigozhin tampaknya menolak.
"Setelah mendengarkan, Prigozhin berkata, 'Tidak, anak laki-laki tidak akan setuju dengan keputusan seperti itu,'," lanjut Putin.
Tentara Wagner memainkan peran kunci dalam kemajuan tentara Rusia ke Ukraina timur dan merupakan kekuatan pendorong dalam merebut kota Bakhmut pada bulan Mei setelah pertempuran berbulan-bulan.
Namun, Prigozhin terus-menerus menuduh militer gagal mendukung anak buahnya dan para tentara Wagner yang tidak senang dengan tindakan Kementerian Pertahanan dalam perang mengambil alih kota selatan Rostov-on-Don pada 23 Juni dan mulai bergerak menuju Moskow.
Mereka menghentikan aksi mereka keesokan harinya setelah ditawari kesepakatan di mana mereka dapat bermukim kembali di Belarusia bersama dengan Prigozhin.