Berbagai Jenis Skrining Jantung untuk Mendeteksi Gangguan Jantung dan Penanganannya
ERA.id - Penyakit jantung terdiri atas berbagai jenis, misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit jantung koroner, penyakit jantung rhematik, penyakit jantung kardiomiopati, penyakit jantung hipertensif, penyakit jantung paru, dan gangguan irama jantung. Untuk menanganinya dengan baik, beberapa jenis skrining jantung yang perlu dilakukan.
Dengan pendeteksian sejak awal, penanganan bisa segera dilakukan sehingga masalah tersebut tidak semakin buruk. Untuk lebih jelas, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari situs web Rumah Sakit Hermina.
Jenis Skrining Jantung
· Anamnesis dan pemeriksaan fisik
Anamnesis merupakan pemeriksaan melalui proses wawancara, baik langsung dengan pasien (auto anamnese) maupun dengan orang tua atau sumber lain (allo anamnese). Dalam penegakan diagnosis, 80% didapatkan dari anamnese.
Sementara, pemeriksaan fisik termasuk proses medis yang mesti dijalani saat pendiagnosisan suatu penyakit. Hasil pemeriksaan dicatat untuk menegakkan diagnosis dan merencanakan perawatan lanjutan.
· Pemeriksaan penunjang
Ini merupakan bagian dari pemeriksaan oleh dokter untuk mendiagnosis penyakit jantung. Biasanya, pemeriksaan penunjang dilakukan setelah pemeriksaan fisik dan penelusuran riwayat keluhan atau riwayat penyakit pada pasien dilakukan.
Beberapa pemeriksaan akan dilakukan untuk mendeteksi penyakit jantung. Berikut ini adalah rinciannya.
· Test laboratorium
Iniadalah tes darah yang dilakukan untuk mengetahui risiko penyakit jantung yang meliputi pemeriksaan kolesterol baik (HDL), kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida. Sebelum tes dilakukan, pasien mesti puasa dengan durasi tertentu.
· Pemindaian dada dengan rontgen (CT Scan),
Ini adalah pemeriksaan jantung yang dilakukan untuk menemukan penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah. Pemeriksaan ini efektif untuk mendeteksi penyumbatan akibat tumpukan lemak sebelum gejala berkembang.
· Rekam jantung (elektrokardiografi)
Ini adalah proses pemeriksaan yang dilakukan dengan alat pendeteksi impuls listrik bernama elektrokardiograf. Aliran listrik yang dihasilkan saat jantung berdetak diubah menjadi bentuk grafik yang tampak di layar monitor. Alat ini digunakan untuk mendeteksi ketidakteraturan detak jantung dan berbagai keluhan yang berkaitan dengan jantung.
· Ekokardiografi atau USG jantung
Ini adalah metode pemeriksaan kesehatan jantung menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasonic) untuk mengetahui gambaran struktur organ jantung.
· Tes treadmill jantung,
Ini termasuk dalam stress test untuk menguji kinerja jantung saat fisik melakukan aktivitas. Pasien akan berjalan di atas treadmill yang membuat jantung bekerja dengan lebih keras. Ketika hal tersebut terjadi, elektrokardiogram (EKG) memantau ritme kelistrikan jantung. Dokter juga akan memeriksa beberapa hal lain.
Tes treadmill dilakukan untuk mengetahui apakah ada pembuluh darah yang mengandung timbunan lemak hingga 70 persen ke atas. Biasanya, pemeriksaan lain dibutuhkan agar dokter bisa mengonfirmasi hasil tes treadmill.
· Holter monitoring
Pemeriksaan ini untuk memantau dan merekam aktivitas listrik jantung selama 24 jam. Pemeriksaan dilakukan dengan bantuan alat kecil bernama monitor holter. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap pasien yang punya keluhan nyeri dada dan gangguan irama jantung.
· MSCT koronarografi
MSCT (multi sliced computed tomography scan) merupakan tes pemindaian jantung yang dilakukan dengan sinar X khusus untuk memberikan gambaran jantung. Dokter akan mendeteksi dan mengukur mengukur plak jantung yang mengandung kalsium pada pembuluh arteri.
· Scan perfusi jantung
Ini adalah tes pemeriksaan untuk mengukur jumlah darah di otot jantung saat beristirahat dan selama berolahraga. Tes ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab nyeri dada.
· MRI Jantung
Menurut Heart Foundation, MRI bisa dilakukan untuk memeriksa kondisi jantung. Gelombang magnet dan gelombang radio digunakan oleh alat ini untuk memproduksi gambar yang detail dan jelas mengenai kondisi jantung Anda.
· Katerisasi jantung
Prosedur dilakukan untuk mendeteksi dan mengatasi berbagai penyakit jantung dengan kateter, yaitu alat berupa selang tipis panjang yang dimasukkan ke pembuluh darah yang kemudian diarahkan ke jantung.
· Studi elektrofisiologi atau studi EP
Ini adalah pengujian untuk mengetahui apakah denyut jantung bermasalah atau tidak, serta cara menanganinya.