Mengenal Apa Itu Sugar Daddy dan Sugar Baby
ERA.id - Sugar daddy adalah istilah yang cukup populer di media sosial. Istilah ini berkaitan dengan hubungan pria dan wanita yang berkaitan dengan asmara finansial. Sebenarnya, apa itu sugar daddy?
Mengenal Apa Itu Sugar Daddy
Sugar daddy adalah istilah yang disematkan kepada pria yang menawarkan atau memberikan berbagai dukungan materiel dan/atau finansial kepada wanita yang usianya lebih muda. Berdasarkan Camridge Dictionary, sugar daddy adalah pria kaya (biasanya lebih tua) yang memberikan hadiah atau uang untuk perempuan yang lebih muda.
Dalam hubungan asmara finansial tersebut, sugar daddy memberikan berbagai kebutuhan pasangan, seperti biaya tagihan, biaya belanja, sewa rumah, perhiasan, dan biaya lain-lain dengan kesepakatan keduanya.
Wanita yang menjadi pasangan dari sugar daddy biasanya disebut sebagai sugar baby. Dengan pemenuhan kebutuhan finansial oleh sugar daddy, si sugar baby menemani sugar daddy dalam level hubungan “apa pun”.
Terkadang, sugar baby ini adalah wanita simpanan dari sugar daddy. Namun, kadang pula sugar daddy secara terang-terangan menganggap dirinya punya banyak “wanita”.
Jika sugar daddy merupakan istilah untuk orang yang menghidupi kebutuhan biaya hidup seseorang yang lebih muda, maka terdapat juga sebutan untuk pihak yang dihidupi, mereka adalah sugar baby.
Di Barat, seperti telah disebutkan, para wanita muda penghamba harta ini disebut sebagai sugar baby. Usianya biasanya 20—30-an. Mereka memanfaatkan sugar daddy untuk mencukupi kebutuhan dan mendapatkan kekayaan serta kemewahan dengan menjadi teman “kencan” sugar daddy.
Hubungan Sugar Daddy dan Sugar Baby
Anggapan yang umum terhadap sugar baby adalah wanita yang siap menjadi teman seks bagi sugar daddy. Namun, tampaknya hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Menurut Maren Shcull, asisten profesor psikologi di University of Colorado Denver, 40 persen wanuta tidak berhubungan seks dengan sugar daddy mereka.
Sebagian malah memiliki hubungan yang otentik dan tulus. Penelitian tersebut juga menjadi tanda bahwa sugar dating tidak selalu berkonsep play-for-pay.
"Setiap kali saya membaca artikel tentang sugar daddies atau sugar babies, saya sering melihat pandangan sensasional yang sama: para wanita putus asa, mahasiswa kelaparan terlibat dalam prostitusi," terang Shcull, dikutip Era.id dari Daily Mail.
Menurutnya, ada beberapa jenis hubungan yang dijalin dengan sugar daddy. Hubungan pertama dia sebut dengan “prostitusi gula”, yaitu hubungan yang mengabaikan emosi. Hubungan tersebut murni pertukaran hadiah dan seks.
Kemudian, ada “kencan berkompensasi”. Hubungan ini melibatkan kompensasi uang atau materi untuk makan, minum kopi, atau menjadi teman untuk menghadiri acara tertentu. Secara umum, sugar daddy dalam hubungan ini tidak melibatkan hal-hal seksual kepada banyak wanita.
Lalu, sugar dating yang paling umum adalah penggabungan kehidupan persahabatan dan seks. Umumnya, si sugar baby menerima uang saku per minggu, per bulan, atau sesuai kebutuhan.
Ada pula sugar friendship. Ini merupakan hubungan saling menguntungkan yang dianggap sebagai teman. Sugar daddy kerap menjadi bagian dari kehidupan perempuan muda-nya.
Sugar friendship dengan manfaat seksual lebih tidak terstruktur. Dalam beberapa kasus, sugar daddy membayar semua biaya hidup sugar baby.
Schull juga menjelaskan, ada pula cinta pragmatis, yaitu ketika sugar daddy dan sugar baby berniat menikah dan menghabiskan waktu bersama.