Survei Indikator: Pemilih Jokowi Mayoritas Pilih Ganjar dan Terus Meningkat

ERA.id - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan mayoritas pendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 mayoritas memilih Ganjar Pranowo sebagai presiden selanjutnya. Hal itu terlihat dari survei terbaru yang diselenggarakan Indikator pada 20-24 Juni 2023.

Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan pendukung Jokowi yang memilih Ganjar mencapai 49,3 persen. Sedangkan yang memilih Prabowo Subianto hanya 28,5 persen, dan Anies Baswedan sebanyak 14 persen.

“Saat ini dukungan Ganjar di basis Jokowi 2019 meningkat,” ujar Burhanuddin dalam rilis resmi secara virtual, Minggu (23/7/2023).

Burhanuddin menuturkan dukungan pendukung Jokowi kepada Ganjar memang sempat turun pada bulan April 2023. Akan tetapi, dua bulan kemudian kembali pulih dan cenderung meningkat.

“Pemilih Pak Jokowi yang memilih Ganjar sempat turun di bulan April ini efek Piala Dunia setahu saya ya, tetapi saat itu pemilih Pak Jokowi-Kiai Ma'ruf tidak lantas lari ke yang lain, kebanyakan saat itu adalah TT/TJ, tidak tahu tidak jawab,” ujar Burhanuddin.

“Nah ketika akhirnya Ganjar dapat tiket dari PDI Perjuangan, basis pemilih Pak Jokowi- Kiai Ma’ruf mulai pulih lagi,” ujarnya menambahkan.

Diketahui, populasi survei Indikator adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.