Profil The 1975, Undang Kegaduhan di Malaysia Karena Ciuman Sesama Jenis di Atas Panggung
ERA.id - Karena melakukan aksi kontroversial di atas panggung, band Rock alternatif The 1975 saat ini tengah menuai kecaman. Matty Healy sang vokalis dan Ross MacDonald yang menjadi pemain bass The 1975 berciuman pada saat mereka tampil di atas panggung. Dalam artikel ini akan dibahas profil The 1975.
Aksi ciuman sesama jenis yang menuai kecaman itu terjadi saat The 1975 unjuk gigi di Good Vibes Festival Kuala Lumpur (21/07/2013). Matty dan Ross melakukan aksi ciuman saat band asal Inggris itu memainkan lagu I Like America & America Likes Me. Matty Healy juga melayangkan protes terhadap kebijakan larangan LGBT di Malaysia.
Lantas bagaimana profil band yang sempat membuat gaduh Malaysia itu? Simak ulasannya di bawah ini.
Profil The 1975
The 1975 adalah grup band rock alternative yang memiliki basis di Manchester, Inggris. Band The 1975 digawangi oleh Matthew Healy atau Matty Healy sebagai vokalis, Adam Hann yang mengisi posisi vokal dan gitar, Ross MacDonald menjadi pemain bass, dan George Daniel sebagai penabuh drum.
The 1975 sebenarnya sudah berdiri sejak tahun 2002, tapi sebelum resmi memakai nama The 1975, band ini pernah menggunakan beberapa nama lain. Nama The 1975 dipilih sebagai nama band saat Matty Healy mendapatkan inspirasi setelah membaca tulisan dalam Novel On the Road karya Jack Kerouac yang bertanggal 1 Juni 1975.
Perjalanan Karier The 1975
Selama berkarier, The 1975 sudah meluncurkan 5 album studio dan 7 mini album (EP). Album studio mereka antara lain The 1975 (2013), I Like It When You Sleep, for You Are So Beautiful yet So Unaware of It (2016), A Brief Inquiry into Online Relationships (2018), Notes on a Conditional Form (2020), Being Funny in a Foreign Language (2022).
Namun sebelum menjadi terkenal seperti saat ini, The 1975 tentunya sudah melewati sejumlah fase pasang surut. Pada mulanya band ini terbentuk ketika semua personilnya masih remaja yang berusia 15 tahun. Matty Healy bertemu dengan Ross MacDonald, Adam Hann dan George Daniel di Wilmslow High School.
Pada tahun 2004, mereka mulai ngeband setelah sejumlah gigs diadakan untuk remaja. Pada mulanya Matty Healy merupakan drummer, kemudian ia pindah posisi sebagai vokalis, lalu George Daniel direkrut sebagai pemain drum. Formasi The 1975 tersebut hingga saat ini masih bertahan.
Tangga Awal Kesuksesan
Kesuksesan The 1975 berawal melalui mini album (EP) pertama mereka, yaitu Facedown (2012). The City yang menjadi lagu pertama dari album tersebut berhasil menarik perhatian publik.
Pada akhir 2013, mereka merilis mini album kedua yang berjudul Sex sehingga mereka makin dikenal dan akhirnya mengawali tur dari Inggris hingga Irlandia. Akhirnya pada 2013 mereka merilis album studio bertajuk 1975 yang diproduksi Mike Crossey.
Album debut ini berhasil bercokol di posisi pertama di UK Albums Chart. Sejak saat itu, The 1975 dinobatkan sebagai salah satu band rock alternatif yang populer di dunia.
Kontroversi The 1975
Pada saat berdiri di panggung popularitasnya, The 1975 tersandung kontroversi karena tingkah Matty Healy dalam acara Good Vibes Festival Kuala Lumpur. Selain memprotes kebijakan terhadap LGBT di Malaysia, Matty berciuman dengan Ross sehingga mengundang kegaduhan hingga penampilan The 1975 dihentikan meski belum waktunya.
Selain itu, masalah tersebut memberikan imbas juga pada We The Fest (WTF) 2023. Sebab, The 1975 manggung sebagai penampil utama dalam WTF 2023 di Indonesia pada Minggu (23/7/2023). Namun, 12 jam sebelum The 1975 naik panggung, penyelenggara WTF 2023 mengumumkan bahwa Matty Healy dkk batal manggung karena keadaan yang terjadi belakangan.
Demikianlah ulasan mengenai profil The 1975, band yang beberapa waktu lalu tampil di Malaysia dan membuat kontroversi.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…