Mengapa Harga Tesla di Indonesia Lebih Mahal Ketimbang di Malaysia? Ini Penjelasannya
ERA.id - Dibandingkan dengan Malaysia, harga mobil Tesla di Indonesia masih tergolong mahal. Paling murah, harga mobil Tesla di Indonesia senilai Rp1,5 miliaran. Kira-kira, mengapa harga Tesla di Indonesia lebih mahal?
Baru-baru ini, Tesla ikut meramaikan dunia otomotif di Malaysia. Keberadaan Tesla di Malaysia menuai sorotan sebab dapat menjual mobil dengan harga yang paling murah di Asia Tenggara. Harga mobil Tesla di Malaysia dibanderol mulai 199.000 ringgit atau senilai Rp652 jutaan. Angka yang cukup jauh selisihnya dengan penjualan di Indonesia.
Mengapa Harga Tesla di Indonesia Lebih Mahal?
Dalam laman resmi Importir Umum Prestige Image Motorcars yang menjual Tesla, harga mobil listrik asal AS tersebut dibanderol paling murah Rp 1,5 miliar. Adapun untuk model yang sama, harganya dapat mencapai Rp1,8 miliar atau nyaris lebih tinggi tiga kali lipat ketimbang di Malaysia. Presiden Direktur Prestige Image Motorcars Rudy Salim mengatakan, harga mobil Tesla yang mahal di Tanah Air dikarenakan terkena instrumen pajak yang cukup banyak.
Tesla masuk ke Indonesia dengan beberapa instrumen pajak seperti Bea Masuk 50%, PPN 11%, PPNBM 15%, PPH10% dan PPN dari PPNBM sebesar 11% selanjutnya dikenakan BBN-KB untuk menjadi STNK, maka secara total sekitar 100% biaya yang dikenakan untuk import sebuah Tesla di Indonesia sampai on the road.
Instrumen pajak memang menjadi salah satu faktor yang menurunkan harga Tesla di Malaysia. Walaupun masih berstatus sebagai mobil impor, Tesla di Malaysia masih tetap dapat menikmati insentif mobil listrik berupa pembebasan bea impor dan cukai dan juga bebas pajak jalan hingga akhir tahun 2025. Sedangkan di Indonesia, pemerintah memang sudah menyalurkan subsidi terhadap mobil listrik.
Hal yang membedakannya dengan Indonesia, mobil listrik yang menerima subsidi hanya yang telah mempunyai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40%. Di luar itu, tidak akan mendapatkan keringanan insentif PPN sebesar 10%. Termasuk Tesla yang dijual oleh Prestige.
Pemberian insentif PPN di Indonesia sendiri juga ikut berpengaruh terhadap harga jual mobil. Harga jual mobil sedikit lebih murah. Misalnya, Wuling Air ev yang dijual paling mahal Rp299 jutaan, menerima insentif sampai Rp26 jutaan. Adapun Hyundai Ioniq 5 dibanderol hingga Rp800 jutaan, karena insentif PPN yang terpotong Rp70 jutaan.
Sementara mobil listrik yang tidak menerima insentif akan memiliki harga yang tetap. Sebagai gambaran, khusus untuk model Tesla, dijual Prestige dengan harga termurah Rp1,5 miliar hingga yang termahal senilai Rp4 miliar. Sementara itu di Malaysia, Tesla Model Y paling mahal tidak sampai Rp1 miliar jika dikurskan ke rupiah.
Di bawah ini adalah perbandingan harga mobil listrik Tesla di Indonesia dan Malaysia:
Harga Tesla di Malaysia
- Tesla Model Y Standard Range RWD: 199.000 ringgit (Rp656 jutaan)
- Tesla Model Y Long Range AWD: 246.000 ringgit (Rp811 jutaan)
- Tesla Model Y Performance AWD: 288.000 ringgit (Rp950 jutaan).
Harga Tesla di Indonesia
- Tesla Model 3 Standard Range: Rp1,5 miliar
- Tesla Model Y 2022: Rp1,8 miliar
- Tesla Model Y Long Range: Rp2 miliar
- Tesla Model X Performace (second): Rp3,8 miliar
- Tesla Model X Performance: Rp4 miliar
Demikianlah penjelasan mengapa harga Tesla di Indonesia lebih mahal. Semoga bermanfaat.
Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…