Mengenal Apa Itu Garis Wallace dan Garis Weber

ERA.id - Saat melihat peta Indonesia, tampaklah beberapa garis yang terbentang membagi beberapa wilayah. Salah satu garis tersebut adalah garis wallace. Apa itu garis wallace?

Perlu diketahui, dalam peta Indonesia terdapat tiga buah garis imajiner yang memiliki fungsi berbeda-beda, yaitu garis wallace, garis weber, dan garis lydekker. Kali ini kita akan membahas garis wallace dan garis weber. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak uraian berikut yang dirangkum Era.id dari ilmu geografi.

Mengenal Apa Itu Garis Wallace

Garis wallace adalah garis imajiner yang memisahkan wilayah geografis untuk fauna khas Asia dengan fauna khas Australia. Jadi, wilayah di sisi barat garis wallace memiliki fauna yang berhubungan dengan jenis Asia, sedangkan di sisi timurnya, sebagian besar berhubungan dengan spesies Australia.

Wilayah Indonesia dan Australia (pexels)

Penemu garis wallace adalah Alfred Russel Wallace, yaitu seorang geographer, naturalist (ahli flora dan fauna), penjelajah, biologist, dan anthropologist. Pada 1854 hingga 1862 Wallace melakukan penjelajahan dari wilayah Malaysia (saat ini) hingga Indonesia (saat ini).

Dari penjelajahan tersebut, dia mendapati adanya perbedaan jenis fauna antara bagian barat dan bagian timur. Hewan-hewan di Pulau Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Lombok punya banyak perbedaan, padahal lokasinya tidak terlalu jauh.

Awalnya, garis wallace terbentang membagi dua wilayah Nusantara, yaitu antara Pulau Kalimantan (barat) dan Sulawesi (timur) serta antara Bali (barat) dan Lombok (timur). Keberadaan garis imajiner tersebut ternyata telah dicatat oleh Antonio Pigafetta, yaitu soal perbedaan fauna di Filipina dengan Kepulauan Maluku, tercatat dalam perjalanan Ferdinand Magellan (1521).

Dalam perkembangannya, garis wallace diperbaiki oleh keberadaan garis weber. Dengan demikian, batas penyebaran flora dan fauna di Asia bisa ditentukan secara beda-beda berdasarkan tipe flora dan faunanya melalui garis wallace-weber.

Garis Weber

Penemu garis weber adalah Max Carl Wilhelm Weber, seorang zoologist dan biogeographer asal Jerman. Weber meneliti persebaran fauna di wilayah Nusantara (Indonesia saat ini) untuk mengetahui persebaran fauna oriental atau fauna khas Asia dengan fauna khas Australia.

Weber melakukan penjelajahan pada 1899 hingga 1900. Hasilnya, dia mendapati banyak hal yang agak berbeda dengan teori garis wallace. Dalam bidang biogeografi mengenai garis weber, garis tersebut menandai batas fauna khas Australia.

Dalam tinjuan batas garis weber, garis wallace bukan garis perbatasan biogeografis yang paling signifikan. Berdasarkan garis weber, Kepulauan Tanibar menjadi wilayah yang dilalui garis weber untuk membedakan fauna oriental dan khas Australia, terutama mamalia dan kelompok vertebrata terrestrial lainnya.

Garis weber merupakan garis imajiner yang membatasi wilayah sebaran flora dan fauna antara dataran sahul dengan bagian barat Indonesia. Dari utara, garis terbentang dari Kepulauan Maluku hingga sisi barat paparan sahul serta dari dangkalan sahul hingga sisi timur Nusa Tenggara Timur (NTT).