IDI Berangkatkan Lagi Tim Medis ke Sulteng
Sebelumnya, Tim Aju IDI telah diturunkan untuk menangani korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang membutuhkan penanganan ortopedi. Namun, masih diperlukan lebih banyak tim dokter dan tenaga medis untuk menjadikan penanganan pasien yang membutuhkan operasi darurat segera tertangani.
Tim medis IDI berangkat pada Rabu (3/10) kemarin menggunakan pesawat Hercules C130 dari TNI AU dari Lanud TNI AU Makassar, membawa bantuan perlengkapan untuk operasi ortopedi beserta obat-obatan yang dibutuhkan.
"Kami sudah menerima laporan tim Aju sehingga setiba disini (Palu), tim IDI dapat segera melakukan tindakan untuk meminimalkan risiko bagi para korban gempa dan tsunami," ujar Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis, Kamis (4/10/2018).
PB IDI beserta Baznas akan membuat pos medis di bandara yang berfungsi untuk men-screening kondisi pasien yang meninggalkan atau kembali ke Palu.
"Saat ini, dengan bantuan banyak pihak, Mobile Clinic dan RSUD di Palu sudah siap digunakan beserta ketersediaan logistik obat-obatan," kata Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia tersebut.
Pada Sabtu (29/9) pascagempa dan tsunami Sulteng, IDI bersama dengan TNI menurunkan tim medis dengan membawa bantuan medis melalui berbagai jalur: udara, darat (melalui Mamuju), serta laut.
Saat itu, IDI juga membuat rumah sakit terapung KRI dr Soeharso saat ini telah berlabuh di pelabuhan Palu, sementara itu rumah sakit Terapung Ksatria Airlangga yang bertolak dari Kepulauan Alor dan Banda Neira dipastikan akan berlabuh hari ini di Donggala untuk menangani kondisi korban bencana di daerah tersebut.
Untuk kamu ketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis tambahan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami yang melanda kota Palu dan kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah. Sampai pada Rabu (3/10) pukul 13.00 WIB, jumlah korban jiwa bertambah mencapai 1.407 orang yang ditemukan.
Dari total korban jiwa, sebanyak 519 jasad telah dimakamkan secara massal di TPU Paboya. Namun jika terdapat warga asing yang meninggal tidak segera dimakamkan.
Sementara itu, 2549 orang alami luka berat dan dirawat di rumah sakit orang yang hilang 113, tertimbun 152. pengungsi 70821 tersebar di 141 titik, serta 65.733 rumah rusak.
Baca Juga : H+5 Gempa Palu, BNPB: Korban Jiwa Mencapai 1.407