Memahami Beda Daur Ulang dan Guna Ulang Barang
ERA.id - Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah daur ulang. Namun, tahukah Anda dengan istilah guna ulang atau penggunaan ulang? Istilah kedua ini kurang familiar, padahal lebih sering dilakukan oleh masyarakat. Lalu, apa beda daur ulang dan guna ulang?
Penggunaan ulang dan daur ulang sama-sama istilah digunakan terhadap sesuatu yang telah usang atau telah digunakan agar bisa digunakan kembali (baik dengan fungsi sama maupun tidak). Namun, ada beberapa hal yang membedakan kedua istilah tersebut. Untuk memahaminya, simak penjelasan berikut yang dirangkum Era.id dari Key differences.
Memahami Perbedaan Daur Ulang dan Guna Ulang
· Guna ulang
Dilihat dari morfem penyusun kata majemuk “guna ulang” atau “penggunaan ulang”, bisa diketahui bahwa penggunaan ulang merupakan tindakan menggunakan suatu barang atau bahan lebih dari satu kali, baik dengan cara yang sama maupun berbeda.
Penggunaan kembali bisa berupa penggunaan kembali material secara konvensional (sesuai fungsi aslinya) lagi, bisa juga digunakan secara kreatif (memiliki fungsi lain yang tidak sama dengan fungsi aslinya). Ini merupakan langkah yang bisa dilakukan untuk ramah lingkungan untuk menghemat uang, waktu, energi, dan sumber daya.
Ketika kita menggunakan kembali suatu barang, kita telah menambah nilai fungsi dan umur barang tersebut. Jadi, selain berdampak pada lingkungan, langkah ini bisa menjadi cara untuk berhemat dan meningkatkan daya kreativitas. Penggunaan ulang bisa menjadi gaya hidup yang mengarah pada penghematan atau anti-pemborosan.
Contoh dari penerapan langkah ini adalah menggunakan kaleng bekas wadah cat sebagai pot tanaman. Dalam fungsi yang sama, kita bisa menggunakan jas milik ayah yang masih layak pakai alih-alih membeli jas baru.
· Daur ulang
Istilah “daur ulang” atau recycle digambarkan sebagai proses di mana bahan limbah diubah menjadi bahan atau barang yang bisa digunakan lagi. Ini merupakan langkah yang bagus terkait pembuangan limbah tradisional.
Daur ulang bisa menghemat bahan dan mengurangi pelepasan gas rumah kaca. Daur ulang bisa dilakukan dalam beberapa tindakan, berikut adalah rinciannya.
- Upcycling: Dilakukan penambahan nilai pada barang untuk digunakan kembali.
- Downcycling: Mencakup pemisahan produk menjadi berbagai elemen untuk digunakan kembali.
- Precycling: Teknik membatasi limbah, di mana seseorang menahan diri untuk tidak membawa barang-barang yang menghasilkan limbah ke rumah.
- E-cycling: Dikenal juga dengan daur ulang elektronik, yaitu metode pembongkaran komponen atau bagian peralatan elektronik untuk digunakan kembali, bukan dibuang sebagai limbah.
Bisa dibilang, daur ulang adalah proses yang diterapkan terhadap barang usang atau barang lama agar penggunaan ulang bisa dilakukan. Daur ulang mengurangi pemborosan bahan dan pembelian bahan baru.
Langkah ini mengarah pada meminimalisasi penggunaan energi dan membantu dalam pengurangan polusi. Daur ulang juga mengurangi jumlah penggunaan bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk baru—dari awal—sekaligus memberi kehidupan baru pada produk lama.