Sama-Sama Melatih Kekuatan, Apa Itu Latihan Isotonik dan Isometrik?
ERA.id - Dalam dunia olahraga, terdapat dua jenis latihan yang sering kali menjadi pusat perhatian yaitu latihan isotonik dan latihan isometrik. Apa itu latihan isotonik dan isometrik? Apa kegunaannya?
Baik dari latihan isotonik atau isometrik memiliki karakteristik dan manfaat yang berbeda, namun keduanya sama-sama penting dalam membangun kekuatan dan kesehatan tubuh.
Artikel ini akan membahas lebih dalam apa yang dimaksud dengan latihan isotonik dan isometrik, serta bagaimana keduanya dapat berperan penting bagi kesehatan dan kebugaran Anda.
Apa Itu Latihan Isotonik dan Isometrik?
Dilansir dari Journal UNJ, program latihan kekuatan merupakan bagian dari berbagai program latihan. Pada individu yang sehat, seperti atlet, latihan kekuatan mampu meningkatkan performa otot yang diperlukan untuk mencapai hasil optimal serta mencegah resiko cedera olahraga.
Pada otot yang mengalami kelemahan, program latihan kekuatan memiliki dampak positif dalam memulihkan fungsi dan kemampuan otot melalui latihan yang direncanakan.
Ada dua jenis metode latihan kekuatan yang umum digunakan: metode isotonik dan metode isometrik. Kedua metode ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.
Latihan isotonik, yang melibatkan kontraksi konsentrik dan eksentrik, adalah pendekatan yang sering digunakan dan diterapkan secara luas. Di sisi lain, latihan isometrik sangat berguna ketika gerakan fisik tidak diinginkan atau tidak diperlukan.
Latihan isotonik termasuk dalam kategori latihan yang umumnya sering kita lakukan. Beberapa contoh latihan isotonik mencakup gerakan squat, push-up, pull-up, bench press, hingga deadlift.
Seperti yang dapat dijelaskan, latihan-latihan di atas termasuk dalam kategori isotonik karena mereka melibatkan pergerakan pada persendian sambil memberikan beban dan tegangan yang konstan pada otot.
Perlu dicatat bahwa latihan isotonik memiliki perbedaan dengan latihan isometrik. Latihan isometrik, seperti posisi plank, merupakan latihan yang memberikan beban pada otot tanpa melibatkan gerakan pada persendian. Latihan isometrik juga tidak menyebabkan perubahan panjang otot.
Selain itu, latihan isotonik juga berbeda dari latihan isokinetik. Istilah isokinetik mengacu pada "kecepatan yang sama". Dalam latihan isokinetik, otot bergerak dengan kecepatan konstan meskipun tekanan yang diberikan dapat bervariasi.
Contoh latihan Isometrik
Latihan isometrik adalah bentuk latihan kekuatan otot (strength training) yang dilakukan tanpa melibatkan pergerakan pada sendi sekitarnya, dan fokus hanya pada penegangan otot-otot tertentu.
Pada latihan kontraksi isometrik yang tepat, seseorang berada dalam posisi diam selama beberapa detik atau menit. Tujuan dari kontraksi isometrik adalah untuk mengembangkan kekuatan pada titik spesifik secara terfokus.
Salah satu latihan isometrik yang populer adalah plank. Dalam gerakan ini, seseorang berada dalam posisi yang mirip dengan gerakan push-up dengan tubuh terangkat. Kemudian, seseorang mempertahankan posisi ini selama beberapa menit untuk menegangkan otot-otot tertentu.
Meskipun latihan isometrik melibatkan sedikit gerakan fisik, secara keseluruhan, latihan ini memiliki efek yang mirip dengan jenis olahraga lain dalam hal peningkatan daya tahan fisik. Namun, perbedaannya terletak pada fokus latihan, di mana latihan isometrik lebih ditujukan untuk mengembangkan kekuatan otot pada titik-titik tertentu.
Selain apa itu latihan isotonik dan isometrik, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…