Tak Selalu Buruk, Ini Manfaat Bermain Video Game
Badan kesehatan dunia atau WHO juga memasukkan kecanduan game sebagai klasifikasi penyakit gangguan mental. Hal ini disebabkan kebiasaan seseorang yang bermain video game hingga mengakibatkan kecanduan.
Profesor Developmental psikopatologi dari Radboud University Nijmegen, Belanda, Isabela Granic mengatakan dampak dari video game menyebabkan kecanduan, depresi dan agresi.
Tak bisa dipungkiri ada dampak negatif dari bermain video game, terlebih pada anak-anak dan usia remaja. Hanya saja di beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa bermain game memberikan dampak positif pada anak.
Seperti dilansir Sciencedaily, Minggu (7/10/2018) sejumlah peneliti di Columbia Mailman School of Public Health dan Paris Descartes University meneliti kesehatan mental anak-anak dan keterampilan kognitif dan sosial dari lama waktu yang mereka habiskan untuk bermain video game.
"Bermain video game secara intens ada kaitannya dengan peningkatan fungsi intelektual sebesar 1,75 kali dan meningkatkan 1,88 kali pada kemampuan kompetensi sekolah secara keseluruhan," kutip dari jurnal Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology.
Anak-anak usia 6-11 tahun yang menjadi responden dalam penelitian ini menepis kabar bahwa bermain video game memiliki kecenderungan masalah kesehatan mental. Tak hanya itu para peneliti juga menepis asumsi bahwa anak yang sering bermain game memiliki masalah terhadap kehidupan bersosial anak dengan rekan-rekan sebayanya.
"Hasil ini menunjukkan bahwa anak-anak yang sering bermain video game lebih kompak dengan teman sebayanya dan terintegrasi terhadap lingkungan komunitas di sekolah," kata asisten profesor Epidemiologi, Katherine M. Keyes.
Meskipun demikian, Keyes juga memperingatkan terhadap interpretasi yang berlebihan. Karena walau bagaimanapun juga bermain video game tetap harus dibatasi.
Manfaat kognitif bermain game
Selain itu, sebuah studi pada tahun 2013, yang dirangkum era.id dari doktersehat, menjelaskan bahwa bermain video game dapat memperkuat berbagai keterampilan kognitif seperti naviasi spasial, penalaran, memori dan persepsi.
Studi tersebut mengatakan, manfaat tersebut terutama berlaku untuk game jenis First Person Shooter (FPS) yang sebagian besar bertema tentang perang seperti game Call of Duty 2, yang merupakan salah satu judul game yang digunakan pada studi tersebut.
Pada penelitian itu menemukan bahwa bermain video game jenis FPS dapat meningkatkan kapasitas pemain untuk berpikir tentang obyek dalam tiga dimensi, sama seperti program akademik untuk meningkatkan keterampilan yang sama.
"Bermain game FPS dapat membentuk keterampilan spasial dapat meningkatkan kemampuan seseorang pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika," kutip era.id.
Selain itu, pada video game jenis role-playing game seperti RF Online juga dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Terlebih lagi, kreativitas anak-anak juga akan meningkat.
Sedangkan untuk game yang lebih sederhana yang mudah untuk di akses dan dapat dimainkan dengan cepat, seperti Angry Birds, dapat meningkatkan suasana hati pemain, mempromosikan relaksasi dan menangkal kecemasan.