Jepang Sasar Pasar Luar Negeri Lewat Manga hingga Anime, Siap Gelontorkan Ribuan Triliun
ERA.id - Pemerintah Jepang berencana untuk memperluas pasar video game, manga, dan anime di luar negeri. Perluasan ini ditandai dengan peningkatan empat kali lipat yang mencapai 130 miliar USD selama satu dekade.
Dalam revisi strategi 'Japan Cool' yang dirilis pada Selasa (4/1), pemerintah mengatakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan ekspor aset budaya ini hingga 20 triliun yen (Rp2.090 triliun) pada tahun 2033.
Pada tahun 2022, sektor game, anime, dan manga Jepang meraup 4,7 triliun yen (Rp491 triliun) dari luar negeri, mendekati ekspor microchip sebesar 5,7 triliun yen, menurut data pemerintah.
"Dalam beberapa tahun terakhir, konten seperti anime dan manga telah memainkan peran yang sangat penting dalam menarik lebih banyak pemirsa muda di luar negeri, dan menjadi pintu gerbang mereka ke Jepang," kata dokumen strategi tersebut, dikutip AFP, Rabu (5/6/2024).
Lonjakan streaming yang dipicu oleh pandemi membantu meningkatkan profil anime secara global, termasuk waralaba seperti Demon Slayer yang meraih kesuksesan box office global.
Selain itu, meningkatnya fenomena Vtubers, YouTuber animasi virtual yang bermain video game juga membantu meningkatkan soft power internasional Jepang.
Menggabungkan pertumbuhan sektor-sektor ini dengan industri terkait termasuk fesyen, kosmetik, dan pariwisata inbound, Jepang menargetkan manfaat ekonomi sebesar 50 triliun yen pada tahun 2033.
Strategi ini juga mencakup rencana untuk memperketat tindakan keras terhadap situs pembajakan yang secara ilegal mendistribusikan anime dan manga secara gratis dalam bahasa termasuk Inggris dan Vietnam.
"Memperkuat tindakan terhadap situs pembajakan sangat penting untuk memperluas pasar global," katanya, memperingatkan bahwa sebagian dari pendapatan iklan mereka dapat disalurkan ke sindikat kriminal.
"Tindakan cepat antar pemerintah diperlukan untuk mengatasi krisis pembajakan ini," sambungnya.
Jepang, tempat lahirnya komik dan kartun epik seperti Dragon Ball dan waralaba game dari Super Mario hingga Final Fantasy, memandang industri kreatif sebagai pendorong pertumbuhan yang setara dengan baja dan semikonduktor.