Pemkab Cianjur Minta Penyintas Gempa Tak Jual atau Sewa Rumah Relokasi, Akan Disanksi Dicoret Sebagai Pemilik

ERA.id - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta warga penyintas gempa pemilik rumah relokasi di Kecamatan Mande dan Cilaku, tidak mengalihkan atau memperjualbelikan rumah yang sudah menjadi haknya pada orang lain karena terancam dicoret sebagai pemilik.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa, mengatakan sejak beberapa hari terakhir 151 rumah relokasi di Kecamatan Mande, sudah mulai dihuni pemiliknya yang sebagian besar dari Kecamatan Cugenang dan Cianjur.

"Kami meminta agar warga yang menjadi pemilik tidak menjual atau menyewakan rumah relokasi sebagai pengganti rumah mereka di desa asal. Karena sanksi tegas dicoret sebagai pemilik akan dilakukan dan mereka terancam tidak memiliki rumah," katanya dikutip dari Antara, Selasa (22/8/2023).

Pemerintah daerah ungkap dia, akan melakukan pengawasan terhadap penghuni di perumahan yang dibangun Kementerian PUPR itu, sehingga setelah beberapa puluh tahun ke depan pemilik akan menerima sertifikat rumah sesuai nama yang telah terdata dari awal.

Terkait masih kurangnya sarana dan prasarana penunjang termasuk saluran air bersih, pihaknya masih berupaya merealisasikan dalam waktu dekat, termasuk membangun sekolah dan pasar untuk memudahkan warga melakukan aktifitas terutama perekonomian dan pendidikan.

"Saat ini sebagian besar rumah relokasi sudah mulai diisi pemiliknya, untuk kebutuhan air bersih dipasok tangki air dari Perumdam Cianjur, sambil menunggu sumur bor tuntas dibangun di sejumlah titik perumahan," katanya.

Sementara penghuni rumah relokasi di Kecamatan Mande, berharap saluran air ke rumah warga dapat segera mengalir karena selama beberapa hari mengisi rumah mereka terpaksa menyiapkan bak penampungan guna memudahkan petugas mendistribusikan air.

"Kalau sudah lengkap semua tentunya kami dapat tenang mengisi rumah baru meski jauh dari kampung asal di Kecamatan Cugenang. Terlebih air sangat dibutuhkan untuk kegiatan rumah tangga sehari-hari," kata pemilik rumah relokasi Rusmana (39).