Dukungan dari Gen Z Kembali Naik, Pengamat Menilai Ganjar Memahami GenZ
ERA.id - Pengamat komunikasi, Nining Subekti menilai ada peningkatan dukungan terhadap Ganjar Pranowo dari kelompok GenZ berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Kompas dan SMRC bulan Agustus 2023 serta dari berbagai sumber survey.
Nining mengatakan peningkatan itu tak lepas dari cara Ganjar dalam mengoptimalkan media sosial sebagai sarana komunikasi.
“Berdasarkan hasil survey dari berbagai sumber survey ternyata mengindikasikan adanya peningkatan dukungan terhadap Ganjar Pranowo dari kelompok GenZ,” ujar Nining dalam keterangan tertulis.
Nining menyampaikan sebelumnya, popularitas dan elektabilitas dari Ganjar sempat turun akibat isu penolakan beliau mengenai penyelenggaraan U20. Pada moment tersebut, dukungan dari GenZ menurun dengan drastis.
“Hal tersebut sebenarnya hanya menunjukkan sikap ketidaksetujuan mereka terhadap keputusan yang diambil oleh ganjar pada saat itu dan tidak bersifat permanen,” ujarnya.
Nining menjelaskan GenZ bukan generasi yang suka menunjukkan sikap ketidaksetujuan mereka dengan melakukan demonstrasi. GenZ lanjutnya cenderung lebih nyaman menunjukkannya melalui media social.
“Yang harus kita ingat mengenai karakteristik GenZ, mereka adalah generasi yang unik. Segala keputusan yang mereka ambil cenderung berdasarkan pada DCP (Digital Collaborative Platform) sehingga penarikan dukungan terhadap Ganjar cenderung lebih berdasarkan pada informasi-informasi yang beredar di media social,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nining menyebut Gen Z adalah generasi “absent presence”, dimana waktu untuk menatap screen jauh lebih lama dibandingkan dengan komunikasi tatap muka.
“Mereka lebih memercayai informasi yang beredar melalui screen dibandingkan dengan berdiskusi secara langsung dengan orang lain. Selain itu, mereka lebih mengutamakan nilai-nilai sustainability terhadap ekonomi, lingkungan dan kesejahteraan,” ujar Nining.
Nining menegaskan GenZ adalah generasi yang sangat kreatif sehingga dapat menciptakan ide-ide baru.
“Dalam hal ini, Ganjar Pranowo sebagai capres 2024 diharapkan memiliki program-program yang sifatnya dapat memermudah para GenZ ini untuk menuangkan kreativitas mereka berdasarkan pada kemajuan dan kemudahan teknologi,” ujar Nining.
Nining menambahkan melihat dari fenomena kembalinya suara GenZ ke Ganjar Pranowo, bisa kita lihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh Ganjar melalui akun instagramnya.
Ganjar, kata dia mulai menayangkan kehidupan pribadinya, seperti melakukan karaoke bersama istri, adanya curhatan dari putra beliau mengenai peran Ganjar sebagai seorang ayah tapi di satu sisi juga sebagai aparat negara.
Kemudian melalui platform Youtube, cara Ganjar berkomunikasi dengan para siswa juga menggunakan bahasa yang santai dan penuh dengan canda.
Karena untuk meraih perhatian dari GenZ, kata Nining tidak bisa kita menggunakan cara-cara penyampaian pesan yang kaku dan formal.
Sedangkan melalui akun tiktok, Ganjar Pranowo mulai menunjukkan pentingnya menghormati perbedaan, baik itu perbedaan keyakinan, suku, dan ideologi.
“Isu tersebutlah yang ingin didengar oleh GenZ karena mereka lebih mengutamakan perdamaian dan kerukunan antar kelompok,” ujarnya.
Lebih dari itu, menurut data Kemendagri tahun 2021, ada sekitar 68,6 juta GenZ di Indonesia dimana ini sama dengan 25% dari total populasi Indonesia dan lebih dari 80% GenZ adalah pengguna Digital Platform.
“Sehingga penggunaan Digital Platform sebagai media menjadi sangat penting dalam meraih dan merangkul suara GenZ, serta didukung dengan content-content yang sesuai dengan karakteristik dari GenZ, misalnya isu sustainability lingkungan, isu kesetaraan dan kesejahteraan masyarakat, isu HAM, kesempatan dan ketersediaan lapangan kerja, yang disampaikan dengan cara yang lebih santai, tidak formal dan dengan kata-kata yang tidak birokratis,” ujar Nining.