Mengenal Apa Itu Seiza dan Cara Melakukannya dengan Benar

ERA.id - Jepang dikenal sebagai negara maju yang tak meninggalkan budaya tradisionalnya. Masyarakat Jepang tetap menjaga adat istiadat dan kesopanan meski modernisasi terus melaju. Salah satu representasi dari hal tersebut adalah seiza. Apa itu seiza?

Mengenal Apa Itu Seiza

Jika Anda pernah menonton film Jepang, liputan kehidupan di Jepang, atau bahkan berkunjung ke negara ini, Anda pasti pernah melihat orang yang duduk dengan posisi bersimpuh tanpa alas kaki. Secara umum, inilah yang disebut sebagai seiza.

Seiza bisa diartikan sebagai ‘duduk dengan benar’. Ini merupakan tradisi Jepang soal cara duduk secara sopan dalam berbagai situasi. Posisi ini paling kerap dilihat saat seseorang melakukan tradisi minum teh.

Dikutip Era.id dari Tanken Japan, seiza merupakan etiket khusus yang telah dipraktikkan di Jepang sejak lama, setidaknya selama sekitar 200 tahun. Ada suatu masa di Jepang saat masyarakat diharapkan duduk dengan gaya seiza jika ingin berpartisipasi dalam praktik tradisional atau upacara khusus.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam duduk dengan gaya seiza. Jika dilihat, postur dan posisinya sangat mirip dengan duduk simpuh yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Seiza dilakukan dengan cara berlutut di lantai dan jatuhkan pantat hingga bertumpu pada kaki.

Sementara, tangan Anda letakkan di pangkuan. Salah satu posisi peletakkan tangan adalah tangan kanan di atas paha kanan dan tangan kiri di atas paha kiri. Kedua telapak tangan berposisi menelungkup.

Tangan tetap di posisi tersebut hingga Anda harus menggunakannya untuk makan atau minum sesuatu (misalnya teh). Dalam seiza, punggung juga harus tegak.

Duduk dengan gaya seiza tidak hanya menjadi tradisi duduk sopan ala Jepang. Ini juga menjadi tanda penghormatan atas hak istimewa untuk terlibat dalam beberapa cara hidup tradisional.

Cara Duduk Seiza dengan Benar

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat Anda akan melakukan duduk dengan posisi seiza. Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah alas kaki. Jika Anda masuk ke tempat di mana seiza dipraktikkan, lepas sepatu Anda. Beberapa tempat akan menawarkan sandal rumah.

Setelah itu, dekati bantal zabuton pada sudut 45 derajat. Ini merupakan bantal yang digunakan untuk alas duduk sehingga Anda lebih nyaman dan kaki tidak sakit. Tuan rumah kadang telah menyiapkan zabuton Anda di tempat di mana Anda diharapkan duduk.

Wanita duduk seiza di atas zabuton (All About Japan)

Setelah itu, berlututlah dengan lutut menghadap ke depan zabuton. Setelah itu, lipat kaki Anda dengan menjadikan kaki bagian bawah sebagai alas. Jika sudah, luruskan telapak kaki sehingga punggung kaki menyentuh zabuton dan telapak kaki bawah menghadap ke atas.

Pergelangan kaki agak diputar keluar sehingga kedua tumit saling berjauhan. Tumit tersebut menjadi tempat tumpuan pantat Anda. Sementara, jempol kaki kiri menindih jempol kaki kanan. Namun, kadang ada pula yang meletakkan telapak kaki kiri di atas kaki kanan (tidak hanya jempol).

Dalam posisi ini, luruskan atau tegakkan punggung Anda. Setelah itu, letakkan telapak tangan di atas pangkuan. Telapak tangan kanan menelungkup di atas paha kanan dan telapak tangan kiri menelungkup di atas paha kiri.

Terkadang, pria harus agak merenggangkan lututnya agar nyaman selama seiza. Ini adalah hal yang masih bisa diterima. Sementara, wanita biasanya bisa duduk dengan posisi lebih rapat.