Deklarasikan Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Selamat Tinggal Politik Cebong dan Kampret..

ERA.id - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa saat ini Koalisi Perubahan banyak mendapat cobaan dan rintangan sebelum menduetkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar untuk bertarung di kontestasi Pilpres 2024.

Hal itu disampaikan Paloh dalam acara deklarasi bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden RI, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang digelar salah satu hotel bersejarah yakni Hotel Majapahit, Jalan Tunjungan Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Paloh juga menyatakan selamat tinggal pada politik cebong dan kampret yang penuh dengan adu domba dan merusak sistem nilai kebangsaan.

"Hari ini juga kita katakan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret, politik yang memang mengadu domba, memecah belah, dan merusak semua sistem nilai kebangsaan kita," kata Surya Paloh yang disambut gemuruh peserta di ruang deklarasi.

"Dan tentunya kita ucapkan selamat datang politik kebinekaan yang mempersatukan komponen kita dan plurasime seutuhnya di negeri ini. Kita cinta negeri ini. Untuk itu kita hadirkan pemimpin yang bisa membangun negeri ini," tambah Paloh.

Paloh juga menyebut bahwa Pemilihan Umum yang digelar 14 Februari 2024 merupakan sirkulasi kekuasaan yang berlangsung setiap lima tahunan. Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk menggunakan hak politiknya berdasarkan akal pikiran dan hati nurani demi membangun bangsa.

"Sebagai Ketua Umum NasDem yang pertama sekali mendeklarasi calon presiden yang bernama Anies Baswedan, tentu secara objektif dan subjektif saya menginginkan hasil yang paling optimal dari suatu proses pencalonan," kata Paloh.

Ia mengaku percaya diri pasangan Anies-Muhaimin bakal memenangkan Pilpres 2024 karena keduanya saling melengkapi. "Saya melihat, saya mengendus, saya memikirkan, mengkajinya apa yang paling tepat dalam situasi saat ini," tambah dia seraya mengatakan alasan menjatuhkan pilihan kepada Cak Imin sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan.

"Dua orang yang mempunyai kelebihan masing-masing. Yang satu Bung Anies Baswedan seorang cendikiawan, seorang intelektual yang saya yakini akan bisa memberikan suasana kepemimpinan baru di negeri ini untuk menghadapi tantangan sekarang dan ke depan," ujar Paloh.

"Tapi saya juga kenal seorang Muhaimin Iskandar, seorang yang piawai sebagai seorang organisatoris ulung yang bergerak dalam dunia pergrakan yang cukup lama juga mempunyai kepiawaian yang tidak kalah dengan Bung Anies Baswedan, maka kedua pasangan ini bagaikan botol dan tutup botol itu."