Ganjar Ceritakan Kemudahan Berinvestasi dan Berantas Pungli di Jateng

ERA.id - Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023, Ganjar Pranowo menceritakan kemudahan berinvestasi di Jateng kepada seratusan pengusaha yang menggelar acara “Farewell Meet Up” di Kota Semarang, Kamis (7/9) malam.

Pada acara yang dipandu komedian Cak Lontong dan berlangsung selama 90 menit itu, politikus berambut putih itu berbagi pengalamannya memimpin Jawa Tengah seperti pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM), perizinan investasi, hingga penegakan hukum.

Jalinan yang baik antara Ganjar Pranowo dengan para pengusaha melahirkan inovasi tata kelola pemerintahan terutama untuk pengembangan ekonomi di Jawa Tengah mulai dari kemudahan perizinan, kepastian perusahaan, serta situasi kondusif di daerah sehingga muncul kawasan industri dan adanya perusahaan relokasi ke Jateng.

Ia mengatakan, fondasi ekonomi yang telah dibangun nyaris roboh akibat pandemi COVID-19.

Kendati demikian, Ganjar berhasil menjaga ekonomi stabil, salah satunya dengan menggagas Lapak Ganjar yakni promosi produk berbasis daring.

Ia mengatakan memanfaatkan akun Instagramnya yang memiliki jutaan pengikut untuk mempromosikan produk pelaku UMKM secara gratis.

Selain itu, juga mengeluarkan kebijakan permodalan dengan bunga ringan.

"Itu cerita dari Lapak Ganjar sehingga saat pandemi COVID-19 pengendalian inflasi cukup bagus, masuk tiga besar. Dan saya berterima kasih pada para pengusaha atas kerja sama selama ini," ujarnya.

Selain kemudahan investasi dan pengembangan UMKM, mantan anggota DPR RI itu juga menyampaikan pentingnya penegakan hukum, terutama terhadap tindak pidana korupsi.

"Saat menjabat kali pertama jadi gubernur, hasil riset masih ada pungli dan tata kelola pemerintahan yang belum transparan. Akhirnya muncul tagline Ojo Korupsi Ojo Ngapusi. Dan itu saya beri contoh sebagai komitmen," tegasnya.

Ganjar juga menyampaikan bagaimana cara menjaga kebhinnekaan di Indonesia.

"Kenapa bisa bertahan padahal suku banyak, agama banyak, pulau banyaknya minta ampun. Pasti ada perekatnya yaitu Pancasila," katanya.