Puji Ganjar, Hamid Basyaib: Tak Bisa Orang Jadi Presiden karena Dianggap Menakutkan
ERA.id - Penulis Hamid Basyaib mengatakan memilih presiden harus berdasarkan ide, gagasan, dan pemahaman tentang Indonesia, sehingga bisa menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa dengan tepat.
"Dalam pandangan saya, yang lebih penting sebagai bahan pertimbangan memilih calon pemimpin adalah pikiran-nya idenya, karena dia akan bekerja berdasarkan itu," kata Hamid dalam peluncuran bukunya yang berjudul "Membedah Pikiran Ganjar" di Jakarta, Kamis kemarin.
Hamid juga menyayangkan apabila masyarakat memilih pemimpin hanya karena sekadar suka dengan karakternya atau senang melihat pidato yang berapi-api.
"Orang tidak bekerja dengan teriak-teriak dengan pidato, tapi kerja dengan ide-nya karena itu jauh lebih penting," ujarnya.
Oleh karena itu, Hamid lewat bukunya menjelaskan secara garis besar pemikiran Ganjar Pranowo, mulai dari pemikiran tentang ekonomi, hukum, kesenian, budaya, serta pertahanan, dan keamanan negara.
Dia pun berharap melalui buku yang ditulisnya tersebut, masyarakat bisa membaca dengan tenang di rumah sebelum mengambil keputusan saat pemungutan suara
"Dalam Pilpres, calon presiden selayaknya diketahui pikiran-nya, ide-nya tentang Indonesia, pemahaman dia tentang Indonesia, maupun pengenalan dia terhadap masalah Indonesia tentu saja yang besar yang penting dan utama lalu pemahaman tentang cara atau solusi yang ditawarkan," kata Hamid.
Dia mengatakan Ganjar merupakan sosok yang cerdas, sederhana, dan mudah dekat dengan masyarakat. Karena itu menurut Hamid, tidak bisa seseorang menjadi presiden karena dianggap menakutkan dan seram.
Karena itu dia menilai dari buku yang ditulisnya itu dapat disimpulkan bahwa Ganjar merupakan sosok yang tepat menggantikan Jokowi sebagai Presiden.
"Saya rasa sudah jelas dan itu juga pertimbangan PDIP. Kita harus hormati itu, hak sebagai partai politik terbesar ya tentu berhak," ujarnya.
Hamid juga mengajak para penulis lainnya untuk turut menulis soal pemikiran dan gagasan dari para bakal capres lainnya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan pandangan mendalam mengenai siapa yang layak dipilih sebagai pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan.