Singgung Tekanan, Jusuf Kalla Harap Ganjar Ikuti Langkah Megawati yang Demokratis

ERA.id - Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa semua pasangan calon di Pilpres 2024 mesti menjaga demokrasi.

Selain itu, katanya, penegakan hukum perlu terus dibenahi agar Indonesia bisa menjadi negara maju saat merayakan ulang tahun kemerdekaan yang ke-100.

Jusuf Kalla pun mengenang pemerintahan Megawati Soekarnoputri, saat ditanya wartawan soal ucapannya yang mengatakan Mega menjadi pemimpin yang demokratis, tak menggunakan kekuasaan atau menekan.

"Saya sangat menghargai ibu Mega sebagai seorang pemimpin atau ibu yang baik dan sangat demokratis. Itu saya alami, saya tahu betul, bukan dari luar," tuturnya saat di kediamannya di Brawijaya, Jakarta Selatan, ditemani Ganjar Pranowo, Minggu kemarin.

JK berharap, Ganjar mengikuti langkah Mega untuk mengawal demokrasi menjadi lebih baik lagi.

"Jadi ya karena itu lah saya mengharapkan juga tentu Pak Ganjar ini juga seperti begitu tentunya. Kita berjanji seperti itu, jadi kalau ada satu kontestan tidak berjanji seperti demokratis, maka pasti akan merusak bangsa kedepannya," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, calon presiden Ganjar Pranowo mendatangi rumah Wakil Presiden RI 10 dan 12, Jusuf Kalla, di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2023), pukul 16.00 WIB.

Ke rumah JK, Ganjar tak sendiri. Dia ditemani Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasyid, serta Ketua Umum Perindo, Harry Tanoe. Tampak pula akademisi dari Universitas Hasanuddin Makassar sekaligus kerabat JK, Prof. Hamid Awaluddin.

Setelah pertemuan itu, Jusuf Kalla keluar bersama tamunya. Di depan para jurnalis, JK mengaku berbicara tentang negara kepada Ganjar terkhusus soal peranan dari aparat pemerintah memasuki waktu Pemilu 2024.