Ziarah dan 3 Film Lokal Lain Mentas di New Delhi
Empat film hasil karya anak bangsa tersebut akan diperkenalkan di publik internasional dalam waktu yang berbeda selama seminggu ke depan di New Delhi Municipal Council Convention Center.
Kepala Subbidang Fasilitasi Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Prima Duria mengatakan keempat film yang dipilih merupakan film yang dinilai berkualitas karena telah meraih berbagai penghargaan.
Selain itu juga keempat film tersebut dianggap yang mempresentasikan Indonesia dan dinilai bisa menjadi media promosi serta diplomasi budaya. Misalnya film Negeri Dongeng yang menceritakan perjalanan tujuh orang sineas mendaki tujuh gunung tertinggi di Indonesia. Film dokumenter tersebut tidak hanya mengisahkan pendakian tetapi juga menggambarkan kehidupan masyarakat Indonesia yang tinggal di sekitarnya.
Film Negeri Dongeng merekam keindahan Gunung Kerinci, Gunung Semeru, Gunung Rinjani, Gunung Bukit Raya, Gunung Rantemario , Gunung Binaiya, dan Gunung Cartenz.
Selain itu film Susah Sinyal yang disutradarai Ernest Prakasa mengisahkan perjalanan seorang ibu dan anak ke Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur. Perpaduan antara pantai yang cantik dan padang savana yang berbukit-bukit merupakan keindahan alam yang dieksploitasi untuk memperkenalkan wisata Indonesia bagian timur.
Sedangkan film Ziarah yang mengisahkan seorang nenek 95 tahun mencari makam suaminya setidaknya telah mendapatkan empat penghargaan di tingkat internasional maupun nasional. Ziarah menjadi pemenang film terbaik pilihan juri dan skenario terbaik di ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) 2017. Begitu juga dengan film pendek Pangreh yang meraih Apresiasi Film Indonesia (AFI) pada 2016.
Prima juga mengatakan diadakannya pekan film Indonesia di berbagai negara juga untuk memberikan akses film Indonesia bagi warga negara Indonesia yang menetap di luar negeri.