Memasuki Hari Ketiga, Proses Evakuasi Pekerja India yang Terjebak di Terowongan Dinyatakan Gagal
ERA.id - Proses penyelamatan sekaligus evakuasi dari puluhan pekerja India yang tertimbun reruntuhan terowongan belum membuahkan hasil. Proses evakuasi terkendala karena banyak bebatuan besar yang menutupi jalur evakuasi.
Tim penyelamat menyatakan bahwa mereka belum bisa menyelamatkan 40 pekerja India yang terperangkap di terowongan. Hal ini karena proses evakuasi terkendala batu-batu besar yang menghalangi upaya untuk membuat jalur evakuasi.
“Sebuah alat berat didatangkan dari New Delhi untuk memasukkan pipa evakuasi karena pipa yang ada saat ini terhalang oleh batu-batu besar,” kata G.S. Naveen, komisaris bantuan di negara bagian Uttar Pradesh, dikutip Reuters, Rabu (15/11/2023).
Seorang pejabat mengatakan di hari ketiga para pekerja terjebak di terowongan ini mereka dinyatakan selamat dan sehat. Hal ini lantaran regu penyelamat berupaya memberikan makanan, air, dan oksigen melalui pipa sejak Minggu (12/11/2023).
Ada sekitar 50 hingga 60 pria yang bekerja pada shift malam di terowongan sepanjang 4,5 km, yang sedang dibangun di negara bagian Uttarakhand, yang merupakan rute ziarah Hindu Char Dham.
Media lokal melaporkan pada hari Selasa bahwa mereka yang berada di dekat pintu keluar terowongan berhasil keluar, sementara 40 orang yang berada jauh di dalam terowongan terjebak.
Jalan raya Char Dham adalah salah satu proyek paling ambisius dari pemerintahan nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi. Proyek ini bertujuan untuk menghubungkan empat tempat ziarah yang dihormati oleh umat Hindu di Uttarakhand melalui jalan sepanjang 890 km yang dibangun dengan biaya 1,5 miliar USD.
Wilayah pegunungan ini rentan terhadap tanah longsor, gempa bumi, dan banjir. Insiden ini terjadi setelah peristiwa penurunan permukaan tanah yang oleh para ahli geologi, penduduk, dan pejabat dianggap sebagai penyebab pembangunan yang cepat di pegunungan tersebut.
Proyek ini mendapat kritik dari para ahli lingkungan dan beberapa pekerjaan dihentikan setelah ratusan rumah rusak akibat amblesan tanah di sepanjang rute.
Pekerjaan terowongan tersebut dimulai pada tahun 2018 dan diharapkan selesai pada bulan Juli 2022, namun kini telah ditunda hingga Mei 2024, demikian pernyataan pemerintah.