Berbagai Penyebab Halusinasi Pendengaran dan Jenis-Jenisnya

ERA.id - Halusinasi pendengaran atau halusinasi auditori merupakan kondisi ketika seseorang mendengar suara, tetapi sebenarnya tidak mendengarkan suara tersebut. Dengan kata lain, suara tersebut sebenarnya tidak nyata.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab halusinasi pendengaran. Jika Anda mengalami hal ini, Anda perlu segera melakukan langkah terbaik untuk mengatasinya. Halusinasi pendengaran bisa berkaitan dengan kesehatan mental. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, simak penjelasan berikut.

Mengenal Halusinasi Pendengaran atau Halusinasi Auditori

Menurut WHO, halusinasi pendengaran adalah kondisi seseorang yang mendengar suara-suara yang tidak punya hubungan dengan stimulasi nyata ketika orang lain tidak mendengar suara-suara tersebut. Jadi, hanya orang tersebut yang mendengar suara itu.

Jika Anda mengalami halusinasi pendengaran saat tertidur (halusinasi hipnogogik) atau saat bangun tidur (halusinasi hipnopompik), ini adalah hal yang normal. Diperkirakan, 70% orang mengalami halusinasi jenis ini, setidaknya sekali.

Jika Anda mengalami halusinasi pendengaran saat terjaga, ini mungkin berkaitan dengan gejala kesehatan mental atau kondisi neurologis, tetapi ini juga tidak pasti. Yang perlu dilakukan saat mengalami halusinasi pendengaran adalah berbicara dengan penyedia layanan kesehatan soal hal tersebut dan gejala lain yang Anda alami.

Ilustrasi orang terganggu dengan halusinasi pendengaran (pexels)

Jenis Halusinasi Pendengaran

Secara umum, ada dua jenis halusinasi pendengara, yaitu halusinasi mendengar suara dan halusinasi mendengar kebisingan. Dilansir Cleveland clinic, halusinasi mendengar suara merupakan fenomena mendengar suara-suara tanpa ada pembicara. Pengalaman mendengar suara setiap pengidap bisa sangat berbeda, bahkan untuk satu orang yang sama.

Kata yang terdengar bisa berbeda-beda, tergantung seberapa sering pengidap mendengar suara tersebut, seperti apa bunyinya, apa yang dikatakan, dan apakah kata-kata tersebut familier atau asing.

Suara ini bisa berupa suara tunggal, bisa juga banyak suara. Suara tersebut mungkin berbicara langsung dengan pengidap, berdiskusi, atau menjelaskan suatu peristiwa. Suara-suara yang muncul itu bisa bersifat positif, negatif, atau netral.

Mendengar suara-suara yang tak diketahui asalnya sangat menyebalkan dan mengesalkan. Suara-suara tersebut mungkin menyuruh Anda melakukan sesuatu yang bisa merugikan diri sendiri atau merugikan orang lain.

Halusinasi pendengaran jenis ini biasanya dialami oleh orang dengan skizofrenia dan/atau gangguan stres pascatrauma (PTSD). Namun, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang yang tidak memiliki kondisi masalah kesehatan apa pun.

Jenis kedua adalah halusinasi mendengar kebisingan. Halusinasi ini bisa berupa mendengar musik, suara binatang, suara alam, atau suara latar belakang tertentu. Suara tersebut mungkin terkesan seperti datang dari berbagai arah atau di dalam pikiran Anda. Volume kebisingan bisa bervariasi dari sangat pelan hingga sangat keras.

Penyebab Halusinasi Pendengaran atau Auditori

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab dari halusinasi pendengaran. Berikut adalah rinciannya.

Gangguan pendengaran dan halusinasi

Halusinasi pendengaran terjadi pada 16% orang dewasa yang memiliki gangguan pendengaran. Hal tersebut bisa berupa halusinasi sederhana (tinnitus) atau halusinasi kompleks (ucapan dan musik). Penelitian menunjukkan, semakin parah gangguan pendengaran, semakin besar kemungkinan mengalami halusinasi pendengaran.

Kondisi neuroligis

Beberapa kondisi neurologis dapat menyebabkan halusinasi pendengaran. Berikut adalah rinciannya.

  • Gangguan tidur, seperti insomnia dan narkolepsi.
  • Migrain.
  • Penyakit parkinson.
  • Stroke.
  • Tumor atau lesi otak di lobus temporal, batang otak, atau thalamus.
  • Skizofrenia

Sekitar 75% penderita skizofrenia mengalami halusinasi pendengaran (biasanya mendengar suara-suara). Skizofrenia mengacu pada kondisi tunggal dan spektrum kondisi yang termasuk dalam kategori gangguan psikotik.

Ini adalah kondisi saat seseorang mengalami suatu kondisi keterputusan dari kenyataan. Keterputusan hubungan tersebut bisa terjadi dalam beberapa bentuk, termasuk mengalami halusinasi. Berikut ini adalah beberapa ciri skizofrenia.

  • Psikosis (terputusnya hubungan dari kenyataan).
  • Halusinasi.
  • Delusi (keyakinan yang salah).
  • Ucapan dan perilaku tidak teratur.
  • Rentang emosi yang terbatas.
  • Gangguan penalaran dan pemecahan masalah.
  • Disfungsi kerja dan sosial.

Skizofrenia merupakan kondisi kronis yang bisa berkembang dalam beberapa fase, meski panjang dan pola fasenya bisa bervariasi. Penderita skizofrenia lebih mungkin mengalami halusinasi selama fase aktif. Orang dengan skizofrenia perlu melakukan konsultasi dengan dokter kesehatan jiwa.

Kondisi kesehatan mental lain

Halusinasi pendengaran juga bisa dialami oleh orang dengan gangguan kesehatan yang lain. Berikut ini adalah rinciannya.

  • 20% hingga 50% orang dengan gangguan bipolar.
  • 40% orang dengan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
  • 14% orang dengan gangguan kecemasan.
  • 10% orang dengan depresi berat.

Itulah penjelasan dari penyebab halusinasi pendengaran. Demi mendapatkan kenyamanan dan kesehatan, baik fisik maupun mental, orang dengan halusinasi pendengaran sebaiknya melakukan konsultasi dengan psikolog agar bisa mendapatkan solusi terbaik. Untuk mendapatkan informasi menarik lain, ikuti terus Era.id.