Kasus Pembunuhan Noven Bogor Masih Gelap Meski Sidik Jari di Sajam Pelaku Sudah Diperiksa
ERA.id - Satreskrim Polresta Bogor Kota, Jawa Barat, mengungkapkan hasil pemeriksaan ulang sidik jari laten menempel pada senjata tajam mirip badik dan rekonstruksi wajah pelaku dari rekaman CCTV dalam kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang, Yubelia Noven Cahya Rejeki (18) alias Noven, 8 Januari 2019 yang viral kembali di media sosial.
Setelah berkomitmen membuka kembali kasus pembunuhan Noven, kata Kasatreskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fhadila, polisi telah melakukan sejumlah langkah dan mendapatkan kesimpulan sementara mengenai sidik jari dan CCTV.
"Terkait dengan penemuan barang bukti, kami lakukan dua permohonan pengujian, yang pertama adalah ke Puslabfor terkait dengan pengecekan sidik jari laten ataupun pemeriksaan sampel DNA sudah kami ajukan dan sampel sidik jari sudah ada hasil. Namun, dikaitkan dengan beberapa contoh sampel, untuk sementara hasilnya non-identik," kata Rizka di Mapolresta Bogor Kota, Jumat kemarin.
Mengenai rekonstruksi wajah terekam pada CCTV, lanjut Kompol Rizka, juga sudah ada hasil. Namun, masih dalam penajaman untuk lebih meyakinkan dan dapat disandingkan dengan foto di database dinas kependudukan, tempat tinggal wajah yang teridentifikasi itu berada.
Proses lanjutan pemeriksaan CCTV beresolusi rendah untuk identifikasi lebih akurat dalam kasus yang telah lebih kurang 4 tahun tertunda ini.
Noven saat itu berusia sekitar 18 tahun, sedangkan pelaku adalah seorang laki-laki muda yang menunggunya di tangga tempatnya dibunuh.
Setelah beberapa tahun berlalu, kata Rizka, kemungkinan bisa saja ada perubahan wajah pelaku seiring kedewasaan umur dan gaya. Oleh karena itu, penajaman rekonstruksi wajah pada CCTV diperlukan.
Saat ini, kasus Noven kembali viral karena ada warganet membuat utas penanganan kasus itu.
Pelaku pembunuhan Noven terekam CCTV di jalan perumahan bawah tangga Masjid Raya Bogor milik warga yang ada di jalan perumahan dekat lokasi kejadian pada hari Selasa, 8 Januari 2019. Aksinya menusuk remaja itu di dadanya pun terekam dan CCTV telah diamankan kepolisian.
Pria yang mengenakan baju lengan pendek berwarna biru dan celana panjang hitam itu terlihat sudah menunggu di ujung gang, tempat kejadian perkara, tepatnya di tangga Masjid Raya Perumahan Jalan Riau RT002/RW003 Kelurahan Baranangsiang, Bogor.
Peristiwa penikaman itu terjadi pada pukul 15.55 WIB. Korban diketahui bernama Yubelia Noven Cahya Rejeki, kelahiran Bandung pada tanggal 30 November 2000, yang merupakan siswi kelas XII Jurusan Busana SMK Baranangsiang.
Kasus pembunuhan tragis seorang siswi itu sempat menghebohkan hingga FBI pun turun membantu mengusut kasus tersebut. Namun, hingga kini pelaku pembunuhan Noven belum terungkap.
Satreskrim Polresta Bogor Kota, kata Rizka, membuka kasus ini kembali pada pertengahan 2023 dan melakukan langkah-langkah dari awal.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) hingga pembentukan tim khusus melibatkan seluruh jajaran penyidik polsek di wilayah hukum Polresta Bogor Kota, pemeriksaan ulang saksi, hingga pemeriksaan barang bukti kembali.
Dalam perjalanan beberapa bulan ini, kata Kompol Rizka, belasan saksi hingga mengerucut pada enam saksi, di antaranya telah diperiksa ulang. Mereka mengutarakan keterangan yang sama seperti 4 tahun silam ketika menjalani pemeriksaan.
Rizka menyampaikan, polisi terus melangkah dengan pemeriksaan sidik jari dan CCTV kembali. Kini sidik jari di senjata penikam Noven sementara tidak ditemukan mengarah kepada terduga pelaku.
"Dalam pemeriksaan sidik jari laten itu, ada beberapa sidik jari, bisa saja karena sajam itu di pegang beberapa orang setelah kejadian, jadi sidik jari pelaku utama tidak terdeteksi," kata Rizka.
Mengenai kemungkinan pelaku telah mempersiapkan untuk menghilangkan jejak sidik jari pada senjata tajam, menurut dia, bisa terjadi. Namun, kepolisian terus berupaya mengungkap kasus.
Selain mempertajam hasil rekonstruksi wajah pada CCTV, Satreskrim bergerak mengembangkan keterangan kepada teman-teman Noven di media sosial.
Petugas Satreskrim juga intens berkomunikasi dengan ibu dan ayah Noven untuk melaporkan perkembangan pengungkapan kasus pembunuhan anaknya. "Sambutan mereka baik, mereka berterima kasih, kami optimistis dapat mengungkap kasus ini," demikian Kompol Rizka.