Ganjar Berkomitmen Perbanyak Creative Hub untuk Dorong Industri Kreatif: Biar Makin Banyak Orang Berkreasi
ERA.id - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo mengungkapkan komitmennya untuk memperbanyak Creative Hub sebagai wadah penting bagi industri kreatif di Indonesia.
Ganjar menjelaskan pentingnya memiliki wadah pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai teknologi sebagai salah satu bentuk tranformasi digital.
Menurut Ganjar, Indonesia memiliki berbagai sektor sumber daya alam seperti kelautan, pertanian, perkebunan, kehutanan, dan industri digital. Namun, tantangan utama adalah memajukan industri-industri tersebut ke tahap hilirisasi, di mana produk-produk bernilai tambah dapat dihasilkan.
"Industri kreatif berkembang tumbuh sangat cepat. Kalau kita memberikan ruang kepada anak-anak yang bertalenta itu, makin banyak creative hub kita berikan, makin banyak orang bisa berkreasi," kata Ganjar saat menjadi narasumber dalam IdeaFest di Senayan, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).
"Dan mereka bisa dilindungi oleh regulasi, maka kemudian lebih banyak IP yang kemudian mendapatkan proteksi, sehingga anak-anak berkreasi dengan sangat gampang, dan tentu saja ada nilai ekonomi yang dia dapatkan," lanjutnya.
Komitmen Ganjar untuk memperbanyak Creative Hub ini merupakan bagian dari visinya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan industri kreatif yang kuat di Indonesia.
Dengan langkah-langkah ini, Ganjar berharap dapat memberikan kontribusi positif terhadap masa depan bangsa dan generasi muda Indonesia.
Ganjar juga menekankan pentingnya literasi digital di kalangan masyarakat. Meskipun tidak semua orang harus menjadi ahli digital, Ganjar berpendapat bahwa pemahaman dasar tentang teknologi dan literasi digital adalah kunci untuk mengikuti perkembangan zaman.
"Semua mesti melek digital, meskipun tidak harus ahli digital, tapi mesti melek," pungkasnya.
Ketika menjabat gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah banyak membuat Hetero Space yang merupakan pusat kreatif atau creative hub sebagai wadah belajar, mengenai berbagai kebutuhan pengetahuan UMKM sebelum menjual produknya. Para pelaku usaha akan belajar mulai dari pembukuan, pengemasan, pelabelan sampai fotografi.