Berbagai Jenis Makanan yang Mengandung Sianida, Bisa Jadi Pemicu Keracunan
ERA.id - Keracunan sianida bisa berakibat fatal. Ketika seseorang tanpa sengaja menghirup atau menelan sianida, biasanya muncul sejumlah gejala, seperti sulit bernapas, kejang, hilang kesadaran, bahkan henti jantung.
Sianida telah dikenal sejak zaman dahulu sebagai salah satu racun yang mematikan dan digunakan dalam berbagai praktik kejahatan, seperti pembunuhan massal dan senjata perang. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa makanan yang mengandung sianida alami?
Mengenal Racun Sianida
Keracunan sianida dapat memicu terjadinya kekurangan oksigen dalam sel. Selain itu, gejala penyakit keracunan sianida yang muncul bisa menjadi lebih buruk dalam waktu singkat. Hal ini membuat risiko kematian akibat keracunan sianida menjadi tinggi.
Dikutip dari situs resmi Kemenkes, sianida adalah senyawa kimia yang bisa ditemukan dalam bentuk gas dan kristal. Beberapa jenis sianida yang bisa membahayakan saat terhirup adalah hidrogen sianida, klorida sianida, sodium sianida, dan potasium sianida.
Jika seseorang tanpa sengaja menghirup atau menelan sianida, orang tersebut bisa mengalami keracunan sianida. Keluhannya seperti telah disampaikan di awal, yaitu sulit bernapas, kejang, hilang kesadaran, atau henti jantung. Gejala-gejala keracunan sianida tersebut bisa memburuk waktu singkat dan menyebabkan kematian.
Ketika sianida masuk ke dalam tubuh, sel-sel tubuh bisa mengalami kekuranan oksigen. Hal tersebut menyebabkan terganggunya fungsi sel-sel tubuh dan kemudian mati.
Makanan yang Mengandung Sianida Alami
Singkong
Dilansir situs resmi Badan POM, singkong secara alami mengandung racun linamarin dan lotaustralin, keduanya adalah golongan glikosida sianogenik. Linamarin bisa ditemukan pada semua bagian tanaman, khususnya terakumulasi pada akar dan daun.
Singkong mentah atau singkong yang dimasak dengan kurang sempurna bisa membuat racun dari singkong berubah menjadi senyawa kimia bernama hidrogen sianida. Senyawa ini bisa mengganggu kesehatan.
Secara umum, ada dua tipe singkong, yaitu manis dan pahit. Singkong tipe pahit memiliki kandungan racun dengan kadar yang lebih tinggi dibandingkan singkong tipe manis. Dalam singkong manis terkandung sianida kurang dari 50 mg per kg, sedangkan singkong pahit mengandung sianida lebih dari 50 mg per kg.
Sianida dalam jumlah kecil masih bisa ditoleransi oleh tubuh, tetapi tidak boleh lebih dari 1 mg per kg berat badan per hari. Jika tidak, hal tersebut bisa memicu keracunan sianida. Beberapa gejala keracunan sianida adalah penyempitan kerongkongan, mual, muntah, sakit kepala. Dalam beberapa kasus berat bisa menyebabkan kematian.
Meski demikian, anda tidak perlu khawatir. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan singkong. Sebelum dikonsumsi, singkong sebaiknya dicuci (untuk menghilangkan tanah), dikupas, dipotong-potong, direndam dengan air bersih hangat selama beberapa hari, dicuci, kemudian dimasak sempurna, baik direbus maupun dibakar.
Perlakuan kepada singkong pahit dan singkong manis cukup berbeda. Singkong tipe manis hanya butuh pengupasan dan pemasakan agar kadar sianida turun ke tingkat non-toksik.
Beberapa biji buah
Beberapa biji buah mengandung racun glokosuda sianogenik, seperti biji apel, biji aprikot, biji pir, biji plum, biji ceri, dan biji peach. Meski demikian, daging buah tidak mengandung racun.
Secara normal, senyawa glikosida sianogenik di dalam biji buah tersebut tidak membahayakan. Akan tetapi, saat Anda mengunyah biji segar buah-buahan tersebut, zat glikosida sianogenik bisa berubah menjadi hidrogen sianida yang bersifat racun.
Gejala keracunan biji buah-buahan tersebut mirip dengan gejala keracunan singkong dan pucuk bambu. Dosis mematikan sianida antara 0,5—3,0 mg per kg berat badan. Jadi, sebaiknya Anda tidak membiasakan mengonsumsi biji buah-buahan yang telah disebutkan di atas.
Jika anak-anak menelan biji buah-buahan tersebut—meski dalam jumlah kecil—maka bisa terjadi kesakitan akibat keracunan. Dalam sejumlah kasus berat bisa berakibat fatal.
Itulah beberapa makanan yang mengandung sianida alami. Untuk mendapatkan informasi menarik yang lain, ikuti terus berita terbaru Era.id.