Wenny Ragukan Pengusutan Insiden Peluru Nyasar di DPR

Jakarta, era.id - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw mempertanyakan, pernyataan Polda Metro Jaya terkait status tersangka penembak ruang kerja anggota DPR, yang merupakan PNS Kementerian Perhubungan. Menurutnya, bagaimana bisa seorang PNS berada di lapangan tembak saat jam kerja berlangsung.

Politikus Partai Gerindra itu pun kembali mengingatkan agar pihak kepolisian tidak cepat mengambil kesimpulan bahwa tidak adanya unsur kesengajaan dari insiden peluru nyasar tersebut.

Konferensi pers insiden peluru nyasar di ruang kerja anggota DPR, Selasa (16/10). (Mery/era.id)

"Jangan cepat-cepat menyimpulkan. Kemarin baru dua, sekarang dua jadi total ada empat. Bagaimana tidak ada unsur kesengajaan? Sedangkan kemarin saya lihat ada tanggul, ada seng, plat baja, pohon di Lapangan Tembak. Sudah harus digali siapa mereka. Saat jam kerja, dari dinas perhubungan kok mereka ada di tempat latihan?" tutur Wenny di DPR, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Polda Metro Jaya telah melakukan penangkapan dua orang terduga pelaku kasus peluru nyasar di Gedung Nusantara I, DPR, Kompleks Parlemen, pada Senin (15/10). Salah satu peluru ini nyasar ke ruangan Wenny.

Kedua pelaku itu berinisial I (32) asal Tanggerang Selatan dan R (34) asal Duren Sawit, Jakarta Timur. Keduanya diketahui berprofesi sebagai PNS dari Kemenhub.

Wenny juga mempertanyakan bagaimana dua orang PNS ini memegang senjata api. Apalagi, katanya, pemilik senjata api ini adalah A dan G bukan pelaku yakni I dan R. Sehingga, polisi perlu menyelidiki dari mana senjata itu bisa diperoleh tersangka.

"Pertanyaanya, apa pemilik itu mengizinkan dipake oleh I dan R. Bantu polisi supaya cari tahu itu. Saya minta wartawan jadi investigator. Bantu lah aparat supaya juga kalian bisa tahu darimana barang itu. Kan di polda saya hanya baca dari gudang. Gudangnya siapa yang nyimpan ini," terangnya.

Sebelumnya, Direskrimum Kombes Pol Nico Afianta menepis tudingan adanya unsur kesengajaan atau teror dari insiden peluru nyasar ke gedung DPR pada Senin (15/10) lalu.

"Pada saat yang bersangkutan mengisi empat peluru oleh karena itu begitu ditembakkan sempat naik ke atas. Sehingga peluru itu lah yang didapat di 1313 dan 1601. Karena memang perubahan itu dilakukan secara tiba-tiba, mungkin kaget sehingga peluru naik ke atas. Terhadap tindakan ini kami melakukan penyidikan," tutur Nico.

Baca Juga : Ada Peluru Nyasar Lagi ke Ruangan Anggota DPR

Supaya kamu tahu juga, peluru nyasar ini menyasar ruangan nomor 1313 milik Bambang Heri (Golkar) dan ruangan nomor 1601 milik Wenny Warouw (Gerindra). Dua hari kemudian, ada lagi laporan penemuan peluru di ruangan bernomor 2003 milik Totok Daryanto (PAN) 2003, dan ruangan 1008 milik Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat). Semuanya penemuan peluru ini saling berkaitan.

Baca Juga : Mengapa PNS Kemenhub Bisa Pegang Senjata?

Senjata yang digunakan pelaku insiden penembakan dua ruangan anggota DPR. (Mery/era.id)

Tag: peluru di ruang anggota dpr penembakan trisakti