Bisnis Edi Darmawan Ayah Mirna Salihin, Pernah Jadi Suplier Senjata

ERA.id - Edi Darmawan Salihin, ayah dari Wayan Mirna Salihin, dan juga pengacara Jessica Wongso, Otto Hasibuan kembali menjadi perhatian publik setelah Netflix merilis sebuah film dokumenter.

Adapun judul film dokumenter tersebut adalah Ice Cold : Murder, Coffee, and Jessica Wongso dan sudah tayang sejak bulan September 2023 lalu.

Dari obrolan dengan Karni Ilyas, terungkap ternyata dulunya Edi Darmawan Salihin adalah seorang pengusaha suplier senjata yang juga dikenal memiliki kedekatan dengan polisi.

Namun, Edi Darmawan mengaku saat ini sudah pensiun dan memilih bisnis pertanian; cabai dan singkong.

Kenal dengan Petinggi-petinggi Polisi

Sosok Edi Darmawan kembali menjadi perhatian setelah dirilisnya film dokumenter kasus kopi sianida yang berjudul Ice Cold : Murder, Coffee and Jessica Wongso.

Melalui usaha yang berhubungan suplai senjata tersebut, tak heran jika ayah Mirna Salihin ini disebut-sebut sebagai orang penting hingga mengenal dan dekat dengan banyak polisi mulai dari Krishna Murti, Ferdy Sambo, hingga Tito Karnavian.

Ketika proses persidangan kasus kopi sianida berjalan, Edi juga disebut-sebut mempunyai bekingan kuat untuk memenjarakan Jessica Wongso.

Pengacara sekaligus paman Jessica Kumala Wongso, Yudi Wibowo Sukinto bahkan mengungkapkan bahwa Edi Darmawan merupakan anggota BIN.

Edi Darmawan dan Karni Ilyas (Foto: Screenshoot YouTube TvOne)

"Sejak kasus Mirna saya memang kenal beberapa (polisi)," jawab Edi setelah ditanya Karni Ilyas.

Ia mengaku kenal polisi dan Densus dari hobi menembak. Edi Darmawan sendiri mengaku pernah menjadi atlet menembak dari Perbakin.

Ia juga mengaku sering mendapatkan penghargaan dari lomba atau kompetisi menembak.

 "Gimana sih, saya yang ngurus orang Densus nembak-menembak, gimana gak kenal sih, kenal aja," kata Edi.

Karni Ilyas juga mengonfirmasi bisnis Edi Darmawan di bidang senjata api.

"Suplier senjata polisi ?" tanya Bang Karni.

"Gak, saya waktu itu angkatan darat. Babek (Badan Bembekalan), ABRI," kata Edi.

"Oh penyuplai Babek ?" kata Karni Ilyas.

"Iya, pernah sama teman dulu. Bayarnya tahu sendiri kan," kata Edi.

"Logistik Polri, gak ?" tanya Bang Karni.

"Bangkrut, gak mau terusin," kata Edi Darmawan.

Saat ini, Edi Darmawan mengaku sudah pensiun. Ia memilih untuk berkebun dan menanam cabai di wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor.

"Om sekarang udah pensiun, udah tua. Om ke gunung, ke Bogor daerah Pamijahan, Cemplang, nanem cabe udah panen dua kali, lumayanlah buat hidup," kata Edi.

Ia juga mempunyai tanah di wilayah Bitung yang lahannya ditanami untuk bisnis singkong.

"Tanah om di Bitung, buat ngumpulin singkong dari Lampung, semua dari Sumatera turun ke bos saya Haji Tabroni dia kirim ke Merak, deket kan sama pelabuhan Merak saya punya tanah," katanya.

Singkong tersebut selanjutnya diekspor ke Korea, tetapi Edi mengaku tak ikut dalam bisnis ekspornya.

"Nah itu kita jual ke si orang Korea. Kita gak ikut ekspor karena ekspor sekali gagal, ditolak. Melalui Korea ini dibayar terus, biarinlah, untung lebih dikit, gak apa-apa," kata Edi Darmawan.

Edi mengaku tidak mempunyai bisnis yang mempekerjakan ribuan karyawan seperti dulu.

"Itu kerjaan om kaya gitu, bukan lagi kerja hebat yang karyawannya sampai 6 ribu, pak Karni juga tahu. Jasa semua kartu kredit kita handle itu," kata Edi Darmawan.

Punya Bisnis Properti dan Pengiriman Barang?

Namun, Karni Ilyas mengonfirmasi kembali bahwa Edi Darmawan masih mempunyai bisnis properti.

"Bukan properti, itu sisa om waktu hebat, waktu jaya-jayanya properti om banyak. Dijualin buat makan hidup. santai aja," kata Edi.

Jawaban Edi pun digunakan sebagai sindiran oleh Karni Ilyas.

"Hebat, properti yang dijual buat makan hidup," kata Bang Karni.

"Oh iya, separo harganya," kata Edi.

"Ya masa perumahan mewah buat makan," sambung Karni Ilyas.

Sementara itu, dikutip dari berbagai sumber, Edi Darmawan Salihin diketahui sebagai pemilik PT Fajar Indah Cakra Cemerlang.

Perusahaan yang berkantor di Jakarta Pusat ini bergerak di bidang jasa layanan pengiriman barang atau paket ke seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan ini juga menjadi salah satu sumber penghasilan Edi Darmawan yang signifikan.

Selain dari usaha di bidang jasa ekpedisi tersebut, Edi Darmawan juga mempunyai keterlibatan dalam usaha garmen yang berlokasi di Cengkareng, Banten. Bahkan, diketahui, bisnis ini sebelumnya dikelola oleh almarhumah Mirna Salihin.

Demikianlah ulasan tentang bisnis ayah Mirna Salihin, Edi Darmawan, yang kembali menjadi sorotan publik.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…