Bantah Lakukan Pengadangan, Pasutri di River Valley Bogor Ngaku Cuma Setop Truk Sampah Sementara

ERA.id - Pasangan suami-istri (Pasutri) yang viral karena melakukan pengadangan truk sampah milik DLH di kawasan River Valey, Palasari, Cijeruk, Kabupaten Bogor akhirnya angkat bicara.

Ditemui di rumahnya, pasangan suami istri membantah jika dirinya melakukan pengadangan terhadap mobil DLH yang ingin mengangkut sampah.

Menurut pasutri, dia hanya melakukan penyetopan terhadap mobil truk yang melintas di rumahnya.

"Di situ saya bukan menghadang tapi menyetop dulu untuk sementara dan memberitahukan kepada sopir tolong parkir dulu di depan karena sampah ini bakal diangkut oleh mobil roda tiga punya lingkungan ini," ucap sang istri yang bernama Rini Suryani.

Menurut Rini yang ada di video tersebut menjelaskan alasan dirinya melakukan penyetopan adalah karena setiap pagi ada aktivitas, orang ke pasar, orang mengantar anak ke sekolah.

"Saya jam 6 keluar dan bagaimana mobil itu menghabiskan badan jalan di sini (di samping rumah). Jalan di dalam perumahan ini kecil. Nah, ini truk memakan badan jalan.Ya waktu itu kebetulan mobil suami saya mau keluar dan terhalang lah ama truk sehingga tidak bisa keluar," ucap Rini

Rini juga mengungkapkan  truk sampah datang sepekan dua kali, Selasa dan Jumat.

"Kita sebenarnya juga tidak mempermasalahkan, Konsekuensinya adalah jika terjadinya tiba-tiba longsor karena beban berat truk itu.

Setelah kejadian itu tidak ada lagi permasalahan. Saya juga membiarkan truk DLH itu melintas. Tetapi warga di sini membuat orasi, demo, menempel tempelan itu.

"menganggap kami ini perusuh, kita diusir memang kami ini merugikan apa," tutup Rini.

Sebelumnya, viral di media sosial, pasangan suami istri di perumahan River Valley, Kabupaten Bogor disebut membuat onar lantaran kalah dari pemilihan RT.

Aksi pasutri tersebut di antaranya melarang truk sampah ke perumahan itu dengan menghadangnya menggunakan mobil Pajero.

Dikutip dari video yang diunggah oleh akun Twitter alias X @txtdaribogor, pasutri tersebut bahkan membentuk RT tandingan usai kalah dari pemilihan.

"Berawal dari kalah pemilihan RT trus bikin RT sendiri yang desa aja ga tau. (pengikutnya paling juga cuma kurang lebih 10KK padahal syarat terbentuknya RT di sini minimal 50KK)," tulis akun itu pada Senin (9/10/2023).

"Truk sampah DLH dihalangin masuk buat angkut sampah warga River Valley Bogor Selatan. Padahal TPS (tempat pembuangan sampah sementara) aja dibongkar dia sendiri, sekarang dia malah halangin truk sampah masuk," caption dari Video yang diambil dari akun TikTok @tarotbogor.

Aksi ini pun membuat warga geram, bahkan sampai menggelar aksi demonstrasi. Warga meminta pasutri tersebut diusir dari lingkungan.

Warganet pun tidak habis pikir dengan perlakuan pasangan suami-istri tersebut, hanya karena kalah pemilihan ketua RT.

"Emang jadi RT duitnya kenceng ya?" tanya akun Twitter @anaive__ yang juga ditanyakan oleh beberapa akun lainnya.

Sementara seorang pengguna akun Twitter @amilies_ memberikan saran penyelesaian terbaik bagi kedua belah pihak.

"Sampaikan masalah ke pihak desa dan BPD wilayah situ, minta mediasi tingkat desa bersama babinsa dan babinkamtibmas, bawa bukti2 serta saksi. Gak bisa selesai di situ bawa ke tingkat kecamatan dimediasi bersama polsek. Moga cepet selesai," tulisnya.