Sedekah Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal, Adakah Nilai Kebaikannya?
ERA.id - Sedekah adalah salah satu amalan yang sangat baik untuk dilakukan oleh umat muslim. Namun, beberapa orang masih bingung soal sedekah atas nama orang yang sudah meninggal, misalnya anak yang sedekah atas nama almarhum/almarhumah orang tua.
Orang yang telah meninggal dunia terputus amal ibadahnya, kecuali beberapa hal. Lalu, bagaimana jika orang yang masih hidup bersedekah atas nama orang yang telah meninggal dunia?
Keutamaan Sedekah
Sedekah termasuk amalan yang sangat baik bagi umat muslim. Sedekah tidak hanya dianjurkan kepada manusia yang sedang memiliki harta banyak, tetapi juga saat dalam kondisi yang kurang baik. Allah Swt. berfirman, “…(yaitu) Orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun di waktu sempit, orang-orang yang menahan amarahnya dan orang-orang yang memaafkan orang lain. Allah Swt. menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. (TQS. Ali-Imran: 133—134)
Sedekah adalah amalan yang tidak hanya berefek baik bagi orang lain, tetapi juga bagi diri sendiri. Salah satu hal mendasar yang penting dalam sedekah bukanlah nominalnya, melainkan keikhlasan dan niat yang baik. Kebaikan dari sedekah juga telah disampaikan oleh Allah Swt. melalui firmannya.
“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami karuniakan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu. Lalu dia berkata (dengan penyesalan), Ya Tuhanku seandainya Engkau berkenan menunda kematianku walau sebentar maka aku akan bersedekah. Dan aku akan masuk ke dalam golongan orang-orang saleh”. (TQS Al-Munafiqun: 10)
Sedekah Atas Nama Orang yang Sudah Meninggal
Kematian adalah salah satu tahapan yang dilalui manusia setelah menjalani masa kehidupan di dunia. Arwah masuk ke alam selanjutnya dan berbagai hal terkait dunia telah ditinggalkan. Manusia mulai menjalani masa yang selanjutnya di alam barzah/alam kubur.
Saat meninggal semua amal perbuatan manusia terputus jalinan dan jaringannya dari kehidupan alam dunia, kecuali tiga hal. Hal tersebut telah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. dalam sabdanya.
Dari Abi Hurairah R.A., Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali tiga hal; sedekah jariyah, illmu yang bermanfaat, anak saleh yang mendoakannya.”
Dilansir NU Online, berdasarkan hadis tersebut para ulama ahlussunnah wa al-jama’ah berpendapat, pahala dari sedekah, infak, bacaan Al-Qur’an, zikir, dan amal-amal saleh lain dari orang yang masih hidup yang ditujukan untuk saudara sesama muslim yang telah meninggal pahalanya akan sampai kepadanya.
Ada satu hadis lagi yang bisa menjadi penguat dari pendapat para ulama bahwa pahala amal kebaikan yang ditujukan untuk orang yang sudah meninggal akan bermanfaat bagi orang yang telah meninggal tersebut. Hadis ini diriwayatkan Imam Muslim dalam sahihnya berdasarkan riwayat Ibnu Abbas
“Dari Ibnu Abbas R.A.: bahwasannya ibu Sa’d bin Ubadah R.A. meninggal dunia, sementara saat itu, ia (Sa’d) tidak berada di sisinya. Kemudian Sa’d bertanya kepada Rasulullah: ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia sementara aku tidak mengikuti prosesi pengurusan jenazah (tidak hadir di lokasi), apabila aku bersedekah untuknya, apakah hal itu berguna baginya?’ Rasulullah menjawab, ‘iya.’ Lalu Sa’d berkata, ‘Sesungguhnya aku mempersaksikan kepadamu wahai Rasulullah bahwasannya kebunku yang sedang berbuah kusedekahkan kepadanya (atas nama ibunya)’.”
Itulah penjelasan terkait keutamaan sedekah dan sedekah atas nama orang yang sudah meninggal. Untuk mendapatkan informasi menarik yang lain, ikuti terus berita terbaru Era.id.