Kenapa Harus Debat Capres-cawapres di Kampus?

Jakarta, era.id - Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengusulkan sistem debat baru dalam debat capres cawapres.

Dalam akun twitter @Dahnilanzar, ia mengusulkan agar debat capres dilakukan di kampus terpilih, dan diikuti oleh akademisi serta mahasiswa terpilih.

Selain itu, ia meminta agar dalam debat tersebut para akademisi maupun mahasiswa bebas menguliti visi dan misi yang ditawarkan oleh masing-masing capres dan cawapres.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Abdul Kadir Karding menyatakan lembaga kampus memang baik dan ideal bagi penyelenggaraan debat capres dan cawapres.

Tujuannya, agar kampus tak alergi dengan kampanye. Selain itu, sebagai institusi, menurut Karding, kampus merupakan tempat dimana gagasan dan ide diproduksi.

“Kampus sebagai institusi yang selama ini dianggap produksi gagasan ide-ide dan idealisme itu kemudian menjadi relevan atau sangat baik untuk ditempati debat. Bahkan, tidak hanya debat paslon, debat tim kampanye masing-masing boleh dilakukan dengan melibatkan semua unsur civitas akademika. Itu sangat baik dan kami sepakat,” ujar Karding saat dihubungi, Minggu (21/10/2018).

Namun, sepertinya hal ini urung dilakukan sebab menurut aturan KPU hal ini dilarang dilakukan. Sehingga, menurut Anggota DPR RI Fraksi PKB ini perlu ada diskusi lebih lanjut terkait peraturan ini dan ada perubahan undang-undang.

“Saya kira yang terpenting kita berdiskusi, berdialog di sana. Tidak perlu bawa atribut partai, tidak perlu bawa alat peraga kampanye. Betul-betul kita berdebat saja dan difasilitasi kampus. Kami sangat setuju,” ujarnya.

Ketua DPP PKB ini juga mempersilahkan bila visi-misi para paslon capres dan cawapres kemudian dikuliti habis-habisan. Sehingga kampanye tak hanya berjalan normatif seperti pada umumnya.

“Kami ingin, karena prinsip kampanye itu kan jejak rekam, program, prestasi, visi dan misi ke depan, harapan ke depan seperti apa yang dilakukan. Jadi bagus kalau diperkaya dengan ide-ide atau disanggah oleh ide kalangan profesor, kalangan mahasiswa, dan kalangan dosen,” tutupnya.