Israel Persiapkan Invasi Jalur Darat, PM Netanyahu: Ini Hanya Permulaan

ERA.id - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pasukan militer Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza. Invasi darat itu tidak akan diungkap secara rinci oleh Netanyahu. 

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Rabu, ia menolak memberikan rincian mengenai waktu atau informasi lain mengenai operasi tersebut. Dia mengatakan keputusan mengenai kapan pasukan akan masuk ke daerah kantong Palestina, yang dikuasai oleh gerakan Islam Hamas, akan diambil oleh kabinet perang khusus pemerintah, yang mencakup pemimpin salah satu partai oposisi berhaluan tengah.

“Kami telah membunuh ribuan teroris dan ini hanyalah permulaan,” kata Netanyahu, dikutip Reuters, Kamis (26/1/2023).

“Pada saat yang sama, kami sedang mempersiapkan invasi darat. Saya tidak akan menjelaskan kapan, bagaimana, dan berapa jumlahnya,” tegasnya. 

Lalu, kata Netanyahu, keputusan untuk tetap merahasiakan invasi darat pasukannya itu sudah sewajarnya dilakukan. Bahkan masyarakat pun tidak mengetahui perhitungan invasi darat yang akan dilakukan Israel ke Hamas.

“Saya juga tidak akan menjelaskan berbagai perhitungan yang kami lakukan, yang sebagian besar tidak diketahui oleh masyarakat dan memang begitulah seharusnya,” ungkapnya. 

Israel telah melakukan pemboman intensif selama berhari-hari di Jalur Gaza yang padat penduduknya setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap komunitas Israel yang menewaskan sekitar 1.400 orang. 

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 6.500 warga Palestina tewas dalam pemboman tersebut.

Netanyahu, yang sejauh ini tidak bertanggung jawab atas kegagalan keamanan yang menyebabkan serangan Hamas, mengatakan semua yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.

“Skandal itu akan diselidiki sepenuhnya. Semua orang harus memberikan jawaban, saya juga. Tapi semua ini hanya akan terjadi setelah perang,” katanya. 

Sebelumnya, dengan mengutip para pejabat Amerika dan Israel, Wall Street Journal melaporkan bahwa Israel telah setuju untuk menunda invasi ke Gaza untuk saat ini, sehingga Amerika dapat mengerahkan pertahanan rudal ke wilayah tersebut.

Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa AS menyarankan Israel untuk menunda serangan darat dan terus memberi tahu Qatar, perantara militan Palestina, mengenai perundingan tersebut sebagai upaya mereka untuk membebaskan lebih banyak sandera dan bersiap menghadapi kemungkinan perang regional yang lebih luas.