Hasto Tuding Banyak Ketum Parpol Tersandera dan Dapat Tekanan dari Kekuasaan, Sekjen Gerindra: Partai Mana?
ERA.id - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menantang Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto untuk mengungkapkan siapa ketua umum partai politik yang ditekan oleh kekuasaan karena kartu trufnya dipegang.
Dia mengingatkan Hasto tak asal menuding tanpa bukti yang jelas.
"Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu trufnya dipegang, saya kira Mas Hasti harus menjelaskan partai mana, ketumnya siapa, untuk kasus apa, siapa yang menekan, siapa yang ditekan. Sebab dalam hukum di Indonesia kan berlaku, orang yang menuduh harusnya dia membuktikan," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip Rabu (1/11/2023).
Menurutnya, seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indoneia Maju (KIM) tak ada yang terpaksa untuk mengusung bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres), Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Muzani mengklaim, sembilan partai politik di KIM justru merasa nyaman karena diperlakukan setara dan hormat meskipun ada sejumlah partai nonparlemen.
"Saya tahu semua parpol yang mendukung Pak Prabowo itu orang yang merasa enjoy dengan suasana yang kita bangun. Karena Pak Prabowo ingin bahwa kebersamaa itu harus kita tunjukan," ucapnya.
Dia menegaskan, pihaknya tak pernah memiliki prasangka bahwa partai politik yang bergabung dalam KIM berada di bawah tekanan untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
"Kita juga tidak pernah berprasangka partai-partai yang tidak mendukung Pak Prabowo itu kemudian di dalam tekanan, dalam sebuah ancaman, kita tidak pernah menganggap itu. Kita menganggap, tidak mendukung Pak Prabowo tentu saja itu adalah sebuah pilihan partai atas dasar dan pertimbangan masing-masing dan kita menghormati itu," ucap wakil ketua MPR RI itu.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka-bukaan adanya tekanan dari kekuasaan. Bahkan, dia mendapat pengakuan dari sejumlah ketua umum partai politik yang kartu trufnya dipegang agar mengikuti kemauan penguasa.
Hal itu disampaikan saat menyinggung soal kondisi politik belakangan ini pasca Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memutuskan maju sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
"Saya sendiri menerima pengakuan dari beberapa ketua umum partai politik yang merasa kartu trufnya dipegang. Ada yang mengatakan life time saya hanya harian, ada yang mengatakan kerasnya tekanan kekuasaan," kata Hasto melalui keterangan tertulisnya, dikutip Senin (30/10)