Korea Utara Disebut Siap Kirim Bantuan ke Palestina, Bakal Kirim Rudal?
ERA.id - Badan Intelijen Nasional (NIS) mengatakan bahwa pimpinan Korea Utara Kim Jong Un memerintahkan para pejabat untuk menyiapkan langkah mengirim bantuan komperhensif ke Paletina.
Dalam audit tahun 2023 oleh Majelis Nasional yang diadakan pada hari Rabu, direktur Badan Intelijen Nasional Korea Selatan Kim Kyou-hyun mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemimpin Korea Utara diyakini telah menginstruksikan “berbagai dukungan” untuk Palestina, dalam upaya nyata untuk mengambil keuntungan dari konflik tersebut.
Menurut laporan Korea Herald, kepala dinas mata-mata Korea Selatan, Yoo Sang-bum, sekretaris eksekutif komite intelijen Majelis, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korea Utara dapat terlibat dalam perdagangan senjata dengan kelompok militan.
"Korea Utara tampaknya mencoba mengambil keuntungan dari perang Israel-Hamas dengan berbagai cara," kata Yoo.
Kepala dinas mata-mata tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Rusia kemungkinan besar menyediakan teknologi yang dapat meningkatkan peluang Korea Utara untuk berhasil meluncurkan satelit mata-mata, menyusul dua upaya yang gagal pada awal tahun ini.
Meski demikian, tidak diketahui bantuan seperti apa yang akan diberikan Korea Utara untuk Palestina, termasuk dugaan pengiriman rudal maupun senjata untuk memperkuat pasukan Hamas.
Pekan lalu, Duta Besar Israel untuk Korea Selatan Akiva Tor mengatakan Tel Aviv mengetahui bahwa "senjata buatan Korea Utara digunakan oleh Hamas."
Namun, Duta Besar Korea Utara untuk PBB, Kim Song, menolak laporan tersebut sebagai “rumor yang tidak berdasar,” dan menuduh Amerika Serikat berusaha mengalihkan kesalahan atas perang di Timur Tengah ke “negara ketiga.”
Korea Utara telah memasok senjata ke Rusia untuk membantu perangnya melawan Ukraina, mengirimkan peluru artileri dan senjata lainnya melalui laut sekitar belasan kali sejak bulan Agustus. Jumlah artileri yang dikirim Korea Utara ke Rusia diperkirakan cukup untuk bertahan setidaknya dua bulan dalam perang di Ukraina.
Korea Utara telah mengoperasikan pabriknya di seluruh negeri dengan kapasitas penuh untuk terus menyediakan senjata kepada Rusia. Kepala dinas mata-mata tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa lebih dari 80 persen serangan siber asing terhadap Korea Selatan dilakukan oleh Korea Utara dan Tiongkok, dan bahwa frekuensi serangan siber yang dilakukan oleh musuh telah meningkat sekitar 32 persen sepanjang tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
Korea Utara baru-baru ini lebih sering menargetkan perusahaan swasta dibandingkan lembaga pemerintah, termasuk situs portal Korea Selatan yang paling banyak digunakan, Naver.
Dalam audit yang dilakukan pada hari Rabu, Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan Partai Demokrat Korea sepakat untuk membentuk sebuah komite untuk menyelidiki kekhawatiran keamanan siber seputar Komisi Pemilihan Umum Nasional, yang pemilunya tinggal enam bulan lagi.
NIS melakukan evaluasi keamanan siber bersama dengan Badan Internet dan Keamanan Korea dari tanggal 17 Juli hingga 22 September dan menemukan bahwa ada kemungkinan untuk membobol database pemilih terdaftar milik pengawas pemilu nasional, mencetak surat suara tambahan, dan memanipulasi hasilnya.